Page 106 - Kartografi dan Visualisasi Data Pertanahan
P. 106
Sementara itu, Barret dan Curtis (1982) menyatakan bahwa
permukaan bumi terdiri dari kenampakan alami seperti vegetasi
dan salju (penutupan lahan), serta kenampakan yang dihasilkan
oleh aktivitas manusia (penggunaan tanah). Penutupan lahan
selanjutnya disebut sebagai pemanfaatan tanah. Dimana dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 disebutkan bahwa
pemanfaatan tanah adalah kegiatan untuk mendapatkan nilai
tambah tanpa mengubah wujud fisik penggunaan tanahnya.
4.3.2. Teknik Pembuatan Peta Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan, dan Pemanfaatan Bidang Tanah
1) Penyusunan peta kerja
Penyusunan peta kerja merupakan tahap awal dari
seluruh kegiatan penyajian IGT-PR. Peta kerja dibuat
mengacu pada Peta Foto. Ketersediaan Peta Foto dapat
dilihat di https://petadasar.atrbpn.go.id/. Jika pada lokasi
pemetaan belum tersedia Peta Foto, maka sedapat mungkin
dilakukan pembuatan Peta Foto. Pembuatan Peta Foto
menggunakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA)/Unmanned
Aerial Vehicle (UAV). Adapun spesifikasi Peta Foto yang
dibuat wajib memenuhi standar pembuatan peta foto
sebagaimana diatur dalam Juknis PTSL 2024, yaitu Resolusi
GSD <0,12 m, akurasi/ketelitian horizontal <0,40 m,
akurasi/ketelitian vertikal <2 m, dan visualisasi seamless
atau tidak blur (Juknis PTSL Tahun 2024).
Selanjutnya di atas Peta Foto, ditambahkan Peta
Kadaster yang menggambarkan Batas Bidang Tanah menjadi
dasar untuk mengumpulkan data penguasaan dan
Pemilikan. Ketersediaan Kadaster dapat di lihat di geoportal
yang dibangun oleh Kementerian ATR/BPN yaitu di
https://bhumi.atrbpn.go.id/. Platform tersebut adalah
sebuah situs peta interaktif yang digunakan untuk
menyebarkan informasi spasial. Platform
https://bhumi.atrbpn.go.id/ merupakan platform
penyimpanan data geospasial yang dikelola oleh unit-unit
kerja di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
89