Page 113 - Kartografi dan Visualisasi Data Pertanahan
P. 113

BAB V
                 PEMANFAATAN PETA TEMATIK UNTUK PERTANAHAN DAN
                                     PENATAAN RUANG


                     Pada  Bab  V  ini  peserta  didik  akan  dikenalkan  dengan
               pemanfaatan  peta  tematik  di  bidang  pertanahan  dan  penataan
               ruang.  Peta  tematik  merupakan  peta  yang  disusun  untuk
               penggunaan  ruang  pada  tempat  tertentu  dan  dibuat  dengan
               tujuan tertentu/khusus (Sariyono dan Nursa'ban, 2010; Cahyono,
               2018).  Didalam  penyusunan  peta  tematik  terkadang  dibutuhkan
               beberapa  data  dan  overlay  beberapa  peta  untuk  menghasilkan
               sebuah  peta  dengan  tujuan  khusus  (Utami  dan  Indardi,  2019).
               Adapun  peta  tematik  yang  terkait  dengan  pertanahan  dan
               penataan ruang antara lain: peta administrasi dan tempat penting,
               peta penggunaan tanah, peta gambaran umum penguasaan tanah,
               peta kawasan hutan, peta rencana tata ruang, dan lain sebagainya.
               Peta-peta tersebut tentunya dibuat dengan mengacu pada standar
               dan  kaidah  pemetaan  atau  norma  kartografis  yang  berlaku  di
               Kementerian ATR/BPN. Bab ini disusun untuk mendukung CPMK
               4 yaitu taruna mampu memanfaatkan peta tematik untuk berbagai
               kepentingan kegiatan di bidang pertanahan dan penataan ruang.

               5.1.  Peta Tematik dalam Penyusunan Neraca Penatagunaan
                     Tanah
                     Kebutuhan  tanah  untuk  kegiatan  pembangunan  terus
               mengalami  peningkatan  namun  seringkali  tidak  terakomodasi
               dalam  dokumen  perencanaan,  misalnya  di  dalam  Rencana  Tata
               Ruang  Wilayah  (RTRW).  Hal  ini  berakibat  pada  adanya
               ketidaksesuaian  antara  rencana  peruntukan  pemanfaatan  tanah
               dan  penggunaan  tanah  eksisting.  Konsekuensi  dari  hal  tersebut
               yaitu timbul banyak permasalahan dalam tataran implementasi di
               lapangan.
                     Untuk  mengatasi  permasalahan  yang  mungkin  timbul
               karena ketidaksesuaian antara Rencana Tata Ruang (RTR) dengan
               implementasi  di  lapangan  maka  perlu  perencanaan  penggunaan


               96
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118