Page 114 - Kartografi dan Visualisasi Data Pertanahan
P. 114

tanah  yang  mampu  mengakomodir  semua  sektor  kegiatan
               pembangunan.  Perencaan  tersebut  dilakukan  dengan  pola
               penataan  pertanahan  untuk  mewujudkan  tatanan  yang  lestari,
               optimal, selaras, serasi, dan seimbang untuk di wilayah perdesaan,
               dan  kondisi  yang  aman,  tertib,  lancar,  asri,  dan  sehat  untuk  di
               wilayah perkotaan, serta sesuai dengan RTRW (Khrisnamurti dkk,
               2022).
                     Dalam    rangka   pengembangan     penatagunaan    tanah
               diselenggarakan  kegiatan  penyusunan  dan  penetapan  neraca
               penatagunaan  tanah,  neraca  penatagunaan  sumber  daya  air,
               neraca  penatagunaan  udara,  dan  neraca  penatagunaan  sumber
               daya  alam  lain.  Neraca  Penatagunaan  Tanah  (NPGT)  itu  sendiri
               adalah  perimbangan  antara  ketersediaan  tanah  dan  kebutuhan
               penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah menurut fungsi
               kawasan  didalam  RTR.    NPGT  meliputi  neraca  perubahan
               penggunaan tanah, neraca kesesuaian penggunaan tanah terhadap
               RTRW  dan  prioritas  ketersediaan  tanah.  Penyusunan  NPGT
               merupakan amanat dari Pasal 23 ayat (3) Peraturan Pemerintah
               Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah dan Pasal 33
               ayat (2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
               Ruang.
                     Tujuan  disusunnya  NPGT  adalah  untuk  memperoleh
               informasi  ketersediaan  dan  kebutuhan  mengenai  penguasaan,
               penggunaan  dan  pemanfaatan  tanah  menurut  fungsi  kawasan
               sebagaimana tertuang dalam RTR. Manfaat dari penyusunan NPGT
               tersebut  adalah  sebagai  bahan  masukan  bagi  perencanaan
               kegiatan  dan  pengendalian  pembangunan  secara  makro,
               penyusunan/revisi RTR, kebijakan dan pelaksanaan penyesuaian
               penggunaan dan pemanfaatan tanah dengan RTR, kebijakan dan
               penyusunan  program  penataan  pertanahan,  serta  kebijakan
               pertanahan dalam menyelesaikan permasalahan pertanahan dan
               untuk koordinasi lintas sektor.
                     NPGT pada hakikatnya adalah peta tematik yang merupakan
               hasil  analisis  tumpang  susun/overlay  dari  peta-peta  tematik
               pertanahan  dan  tata  ruang.  Peta  tematik  yang  dihasilkan  dalam
               kegiatan  NPGT  ini  menunjukkan  ketersediaan  tanah  untuk

                                                                           97
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119