Page 92 - Kartografi dan Visualisasi Data Pertanahan
P. 92

3.2.  Problematika Pembuatan Peta
                     Di  dalam  pembuatan  peta  terdapat  sejumlah  tantangan.
               Dengan  memahami  sejumlah  problematika  tersebut,  seorang
               kartografer dapat meningkatkan kualitas peta yang dihasilkannya
               sehingga    peta    lebih   akurat,   berguna,    dan    dapat
               dipertanggungjawabkan  isinya.  Adapun  sejumlah  problematika
               dalam pembuatan peta sebagai berikut:
               1)    Ketersediaan  data.  Data  yang  lengkap,  akurat,  dan  terbaru
                     merupakan syarat utama agar peta yang dihasilkan relevan
                     dan valid. Namun demikian, ketersediaan data yang lengkap,
                     akurat, dan terbaru tersebut tidak mudah untuk didapatkan.
                     Hal  tersebut  dapat  disebabkan  oleh  keterbatasan  sumber
                     daya manusia, teknologi, maupun keterjangkauan terhadap
                     suatu wilayah.
               2)    Resolusi  peta  dasar.  Tingkat  akurasi  dan  detail  pada  peta
                     berbanding lurus dengan resolusi peta dasar atau basemap
                     yang digunakan. Resolusi tersebut dinilai dari ukuran piksel.
                     Semakin tinggi tingkat resolusi, yang berarti semakin kecil
                     ukuran  piksel,  maka  peta  yang  dihasilkan  akan  semakin
                     teliti.  Sehubungan  dengan  hal  tersebut,  pemilihan  resolusi
                     peta  dasar  perlu  memperhatikan  tingkat  ketelitian  atau
                     skala yang digunakan pada produk peta.
               3)    Proses  generalisasi.  Proses  generalisasi  merupakan
                     penyederhanaan sejumlah informasi ke dalam sebuah peta.
                     Apabila   pada    tahapan    generalisasi   ini   kurang
                     memperhatikan  penggunaan  skala  dan  tujuan  pemetaan,
                     proses ini berpotensi untuk menghilangkan sejumlah detail
                     penting sehingga data menjadi kurang akurat.
               4)    Sistem  proyeksi  peta.  Wilayah  yang  letaknya  semakin
                     menjauhi  persinggungan  atau  perpotongan  suatu  sistem
                     proyeksi  maka  semakin  besar  nilai  distorsinya.  Tingkat
                     distorsi  tersebut  digambarkan  dalam  sebuah  bentuk
                     lingkaran atau sering disebut tissot indicatrix (Bildirici dan
                     Uluctekin,  2011;  Lapon  dkk.,  2020).  Berdasarkan  hal




                                                                           75
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97