Page 88 - Kartografi dan Visualisasi Data Pertanahan
P. 88

Sebagai  contoh  antara  peta  prakiraan  cuaca  dan  peta
                         pola  ruang.  Peta  prakiraan  cuaca  termasuk  peta  yang
                         wajib up to date setiap saat karena salah satu tujuannya
                         untuk     pencegahan     adanya    resiko    bencana
                         hidrometeorologi (Kristianto dkk., 2018). Hal tersebut
                         berbeda  dengan  peta  pola  ruang  yang  ada  di  dalam
                         dokumen rencana tata ruang. Sebagai sebuah peta yang
                         ditujukan untuk rencana pembangunan dengan jangka
                         waktu    tertentu   maka   perubahannya    dilakukan
                         berdasarkan aturan yang berlaku, yaitu sekali dalam 5
                         tahun.
                     c.   Skala  peta.  Tingkat  kecepatan  perubahan  peta  dapat
                         dipengaruhi oleh kebutuhan terhadap tingkat ketelitian
                         peta.  Sebagai  contoh  peta  monitoring  daerah  rawan
                         bencana  erupsi  gunung  berapi.  Semakin  luas  daerah
                         yang terdampak atas erupsi gunung berapi, dibutuhkan
                         peta dengan skala yang semakin kecil.
               2)    Letak  dilakukannya  perbaikan  peta.  Letak  perbaikan  peta
                     dapat difokuskan pada hal berikut ini:
                     a.  Jumlah  perubahan.  Letak  perbaikan  peta  tergantung
                         dari banyak sedikitnya jumlah perubahan yang terjadi
                         pada suatu wilayah atau area. Terdapat peta yang perlu
                         perbaikan  walaupun  perubahan  di  lapangan  hanya
                         dalam jumlah yang sedikit, namun ada pula perbaikan
                         yang  akan  dilakukan  apabila  ditemukan  banyak
                         perubahan.  Contoh,  pemetaan  ulang  yang  dilakukan
                         terhadap  bidang  tanah  terdaftar.  Walaupun  terjadi
                         perubahan luasan dalam ukuran yang kecil,  pemetaan
                         kembali  atas  bidang  tanah  tetap  dilakukan  karena
                         adanya  prinsip  kepastian  obyek  hukum  pada  kegiatan
                         pendaftaran  tanah.  Kondisi  tersebut  berbeda  dengan
                         peta penggunaan lahan atau peta kawasan hutan yang
                         akan  dilakukan  revisi  peta  apabila  terjadi  perubahan
                         data yang relatif banyak.
                     b.  Kualitas  peta.  Kualitas  peta  ditentukan  oleh  tingkat
                         relevansi data yang ditampilkannya (Tsoulos dan Blana,


                                                                           71
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93