Page 83 - Kartografi dan Visualisasi Data Pertanahan
P. 83

sistem tektonik yang berlangsung di bumi. Sistem hidrologi
                     yang  bekerja  di  bumi  merupakan  siklus  air  yang
                     berlangsung  secara  terus  menerus.  Siklus  tersebut  dapat
                     menjadi  sebuah  potensi  bencana  alam  apabila  air  hujan
                     yang turun ke permukaan bumi dalam intensitas yang besar
                     (Gambar 3-1). Bencana yang dapat ditimbulkan dari siklus
                     ini seperti banjir bandang, longsor, dan erosi. Bencana yang
                     terjadi tersebut pada akhirnya dapat merubah bentuk suatu
                     bidang tanah.
                           Dampak dari sistem tektonik pun seperti halnya pada
                     sistem  hidrologi.  Terdapat  potensi  bencana  yang  dapat
                     ditimbulkan dari bekerjanya sistem tersebut (Gambar 3-2).
                     Tsunami,  likuifaksi,  tanah  longsor,  gempa  bumi,  dan
                     sejumlah  bencana  lain  sebagai  akibat  bekerjanya  sistem
                     tektonik  dapat  berdampak  pada  kerusakan  bentuk  unsur
                     geografis yang ada di permukaan bumi.












                     Gambar 3-2. Tsunami Aceh (kiri) dan likuifaksi Palu (kanan)
                           merupakan contoh bekerjanya sistem tektonik

               2)    Kebutuhan terhadap tingkat ketelitian
                           Setiap kegiatan memiliki kebutuhan terhadap tingkat
                     ketelitian peta yang berbeda. Kebutuhan terhadap informasi
                     yang semakin detail berbanding lurus dengan peningkatan
                     skala  yang  semakin  besar.  Sebaliknya  semakin  umum  sifat
                     informasi  yang  akan  ditampilkan  dalam  peta  maka  dapat
                     menggunakan skala kecil.
                           Sebagai contoh kebutuhan peta dasar yang digunakan
                     untuk penyusunan dokumen rencana tata ruang. Di dalam
                     Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 11 Tahun 2021,
                     disebutkan  bahwa  peta  dasar  yang  digunakan  untuk


               66
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88