Page 16 - Empat Langkah Pengampunan
P. 16
letak perbedaan opini dan feature, serta penerapannya. Sehingga dari latar dan tujuannya, kita bisa
paham bagaimana menerapkannya dalam kegiatan literasi pendidikan.
Di dalam penyampaian materi, jikalau ada hal yang keliru dan butuh diluruskan,serta pertanyaan,
silahkan Bapak/Ibu sampaikan di ujung penyampaian materi nanti, sesuai dengan S.O.P Grup dan arahan
moderator
.
secara sederhana : opini bisa dimaknai sebagai sebuah pendapat, gagasan ataupun ide. Kalaupun
ditularkan dalam sebuah tulisan, akan berisi tentang gagasan atas sebuah perspektif, fenomena atau
realita yang ada.
misalnya : Pemerintah tahun ini memangkas anggaran, dan diambilkan dari tunjangan profesi guru
sebanyak 10 persen.
hal di atas merupakan adalah sebuah fenomena. Nah ketika kita selaku pendidik mau berkomentar atas
kebijakan tersebut, baik pro atau kontra, bisa disampaikan melalui opini.
*kesulitan kita hari ini adalah memulai menulis. Dan sedikit belum paham akan apa yang mau ditulis*
opini, memiliki penjelasan sebagai berikut :
1. Bahasanya adalah bahasa formal, lugas, tegas, dan idenya adalah tentang realita. Bukan rekaaan /
fiksi.
2. Judul opini singkat, padat. Adakalanya berupa ungkapan dan sindiran.
misal: siswa menganggap sekolah sebagai penjara.
maka guru membuat tulisan yang ingin dibaca oleh banyak orang yang judulnya : “sekolahku,penjaraku”
tujuan tulisan: biar semua pelaku pendidikan mengevaluasi diri, kenapa siswa hari ini tidak betah
disekolah.
3. Berkisar antara 2-3 halaman (dan terdiri dari 6-7 paragraph)
-pengantar
-flashback tentang kondisi terkini dari judul
-mengemukakan masalah
-sebab dari adanya masalah
-solusi dan jalan keluar
-harapan dan penutup
4. Tulisan opini sifatnya menggiring pembaca untuk paham AKAN Kondisi terkini, tetapi tidak serta
merta mengarahkan orang untuk merubah kebijakan, karena yang namanya tulisan punya keterbatasan.
5. Opini adalah tulisan yang memberikan pencerdasan, bukan tulisan yang menghasut, menghakimi atau
menebar fitnah, terror, dan ancaman.
Ebook Guru Milenial Abad 21
Grup Guru Dahsyat Nusantara Page 16