Page 20 - Empat Langkah Pengampunan
P. 20

8. Kalau diberita langsung (straight news) pembaca cukup membaca paragraf awal tulisan, maka di
               dalam feature justru inti tulisan baru ditemukan bila membaca dari awal hingga akhir. Dalam penulisan
               feature agar tidak tersesat kemana mana, tentukan dulu angle/sudut pandang tulisan yang akan
               memandu arah tulisan.

               harus Bu...kan NOn Fiksi. Namun jika dalam kasus tertentu, misal kejahatan, atau hal-hal yang
               negatif...ada etika jurnalistiknya

               baik Pak. Misal....cerita tentang Sabir tadi: yang kita tekankan adalah...ketimpangan ekonomi dan
               pelayanan pendidikan serta transparansi anggaran kita hari ini.
               jadi disini kita udah dapat idenya dulu ni. Tujuan tulisan kita ke siapa: bisa pemerintah, pengelola
               pendidikan dan lain-lain
               lalu, baru kita susun cara penceritannya

               7 dan 8 berhubungan ya
               kalau opini, dari judul saja sebenarnya pembaca bisa baca dari bagian manapun. Tinggal korelasikan
               judul dan paragraf yang dibaca
               namun feature, karena gaya penulisan bebas, ibarat sebuah film...kalau kita tidak baca detail, ada bagian
               yang tertinggal kalau tidak dibaca

               bisa Bu
               misalnya :
               Sd 10 N Kupang, menjadi pelopor sekolah yang ramah Anak di Kawasan Timur Indonesia...

               cerita tersebut layak dibaca oleh kahalayak ramai. walaupun itu dpelosok sekalipun

               “Sekolah itu penting. Dengan sekolah akan membuka pandanganmu akan dunia. Tetaplah belajar meski
               sekitarmu berhenti belajar. Tetaplah menuntut ilmu meski itu menyakitimu. Namun yakinlah ilmu itu
               akan membuatmu bahagia dunia dan akhirat.”
               Demikian pesan Ustadz Jafar yang selalu terekam di memori Edin. Ustadz Jafar adalah guru ngaji
               sekaligus guru di sekolahnya saat dia masih bersekolah di Madrasah Tsanawiyah.
               Edin sekarang duduk di kelas 2 SMA di Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi. Asalnya dari Mantigola, Pulau
               Kaledupa, salah satu perkampungan Suku Bajo yang ada di Wakatobi. Butuh waktu perjalanan selama 2
               jam dari Pulau Kaledupa dan Pulau Wangi-Wangi dengan mengarungi lautan menggunakan kapal kayu
               atau bodi. Tinggal jauh dari orang tuanya demi mendapatkan pendidikan yang lebih baik di usianya yang
               masih muda. Di kampungnya belum ada sekolah setingkat SMA. Kalau mau sekolah SMA harus
               menyeberang ke darat.
               Edin memilih untuk melanjutkan sekolahnya jauh dari kampungnya karena ingin menghindari pengaruh
               negatif lingkungannya dimana banyak anak putus sekolah. Saat SD dia pernah berhenti sekolah karena
               ikut ke karang untuk menangkap ikan seperti kebanyakan anak lainnya. Itulah kenapa angka putus
               sekolah sangat tinggi di Suku Bajo, tanpa sekolah mereka bisa mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan
               hidupnya.




               Ebook Guru Milenial Abad 21
               Grup Guru Dahsyat Nusantara                                                            Page 20
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25