Page 21 - Empat Langkah Pengampunan
P. 21
wah. bapak pasti rumahnya suka yg minimalis ya
ngasih judulnya minimalis juga...ada yg lain pak..heheh..mf
TEKNIKNYA Simpel Bu/ Bapak
ada Tokoh
ada gagasan atau bagian inti cerita
ada hal yang kontradiktif
tetap simpel...dan dinamis
Berikut kita bahas fungsi lain dari feature ini bapak/ IBU :
a. Melengkapi sajian berita langsung (straight news).
ibarat koran yang memberikan informasi langsung...teknik penulisan feature..adalah gaya yang lebih
melengkapi. karena jika sebuah berita, misal tentang sosial kita buat dengan gaya menulis biasa..jadinya
hambar.
b. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi.
c. Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan.
d. Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa.
e. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak.
• Baik Bapak/Ibu, dari apa yang kita sampaikan di atas, secara sederhana bisa saya sampaikan kepada
Bapak/Ibu. Feature ini adalah teknik membuat tulisan dengan gaya bercerita. Terkadang melibatkan
penuh teknik 5W+1H terkadang tidak mesti
5W : Who, what, when, where, why
H : How
• Bercerita ini bebas, namun tetap memiliki batasan dan kaidah penulisan tertentu.
• Bercerita melalui feature mengungkap yang fakta, bukan rekaan. Yang bertujuan untuk memberitahu
khalayak atas kondisi dan realitas tertentu.
• Bercerita melalui feature ini butuh teknik pemakaian majas, penggunaan ungkapan, perbandingan dan
poin-poin yang menarik atensi pembaca.
• Pesan moral dalam teknik penulisan featura selalu menjadi nilai jual bagi penulis maupun pembaca.
• Feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan menghibur serta juga mengundang haru dan gelak
tawa. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi menghibur (entertainment) dari semua jenis tulisan.
Harapan dan Asa Pak Imam
Ditengah panas terik siang itu, kira-kira sebulan yang lalu tepatnya dibulan Agustus, saya yang ketika itu
sedang berjalan menuju rumah tempat saya tinggal dipanggil-panggil oleh seorang bapak tua, “Pak guru-
Pak guru, tunggu!. Saya mau bicara sebentar”. Seketika langsung saya berbalik badan, dan menyahut,
“ya Pak, ada apa ?”. Sambil merapikan sarung serta pecinya ditambah kepulan asap dari rokok yang
dihisapnya, beliau melambaikan tangan, menyuruh saya berhenti di depan teras salah satu rumah
warga, “kesini Pak guru, disini kita duduk, di jembatan itu panas”. Sambil melangkahkan kaki kesana,
saya lihat bapak tua tersebut seperti memegang-megang telapak kakinya. Saya boleh katakan, beliau
mungkin kakinya kepanasan, karena tidak memakai sendal, sementara jembatan tempat kami berjalan
Ebook Guru Milenial Abad 21
Grup Guru Dahsyat Nusantara Page 21