Page 6 - MODUL SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
P. 6

c.  Menegaskan hukum haram kepada khamar dan perbuatan buruk lainnya
                                                                                               ِ
                                                                            ِ
                                                     ِ
                                  ِ
                                        ِ
                                                                                       َِّ
                                                                                                َّ
                                                          ِ
                                هوبنتجاف َ    ناَ طيَّشلا  ِ لمع نم سجر ملَزَلأاو باصنَلأاو رسيمْلاو رمْ لْا انَّإ اونمآ نيذلا اهُْ  يَأ يَ
                                                            َ
                                                َ َ ْ   ٌ ْ ُ ْ
                                                                َ ُ َ
                                           ْ
                                ُ ُ َْ
                                                                         َ ُ َْ َ َُْ َ ْ َُ َ
                                                                                                   َ َ
                                                                                               ِ
                                                                                            نوحلف ت مُ كَّ لعَ ل
                                                                                                ُْ
                                                                                           َ
                                                                                                  ْ َ
                                                                                              ُ
                           Hai  orang-orang  yang  beriman,  sesungguhnya  (meminum)  khamar,  berjudi,
                           (berkorban  untuk)  berhala,  mengundi  nasib  dengan  panah  adalah  termasuk
                           perbuatan syaitan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
                           keberuntungan. (QS al-Maidah/5: 90).
                     D. Kandungan Hukum dalam al-Qur'an
                        1.  Hukum yang mengatur tentang aqidah (iman) kepada Alla swt., malaikat, al-
                           Qur’an, Nabi, takdir dan hari kiamat.
                        2.  Hukum-hukum  yang  mengatur  hubungan  manusia  dengan  Allah  swt.  yang
                           disebut ibadah. Ibadah ini dibagi tiga:
                     a.  Bersifat ibadah semata-mata, yaitu salat dan puasa.
                     b.  Bersifat harta benda dan berhubungan dengan masyarakat, yaitu zakat.
                     c.  Bersifat badaniyah dan berhubungan juga dengan masyarakat, yaitu haji.
                           Ketiga macam ibadah tersebut dipandang sebagai pokok dasar Islam, sesudah
                     iman. Hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan ibadah ber-
                     sifat tetap atau tidak berubah.
                        3.  Hukum-hukum yang mengatur pergaulan manusia (hubungan sesama manusia),
                           yaitu yang disebut muamalah. Hukum menyangkut muamalah ini dibagi empat:
                     a.  Berhubungan dengan jihad.
                     b.  Berhubungan  dengan  penyusunan  rumah  tangga,  seperti  kawin,  cerai,  soal
                        keturunan, pembagian harta pusaka dan lain-lain.
                     c.  Berhubungan dengan jual-beli, sewa-menyewa, perburuhan dan lain-lain. Bagian
                        ini disebut muamalah juga (dalam arti yang sempit).
                     d.  Berhubungan dengan soal hukuman terhadap kejahatan, seperti kisas, hudud, dan
                        lain-lain. Bagian ini disebut jinayat (hukum pidana).
                           Berbagai  hukum  dan  peraturan  yang  berhubungan  dengan  masyarakat
                     (muamalah) dapat dirumuskan melalui pemikiran. Dia didasarkan pada kemaslahatan
                     dan kemanfaatan yang merupakan jiwa agama. Atas dasar kemaslahatan dan keman-
                     faatan ini, hukum- hukum itu dapat disesuaikan dengan kondisi tempat dan waktu.






















                                                                                                      5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11