Page 6 - MODUL PEMBUNUHAN
P. 6
ي
ي ي
ي
ٍ
ي
ي ي
ي ي ي
نورشعو ةَّ قح نورشع إَ طْ لْا ةيد فِ « - ملسو هيلع الله ىلص - َّ للّا ُ لوسر َ لاق َ لاق دوعسم ي نب َّ للّا دبع نع
َ ْ
َ ْ
ً
َ َ
َْ ْ َ
ُ ْ َ ْ
َ َ
ُ
ُ َ
ُ َ
ي
ي ٍ
ي
ي
ي
ُُ
ََ
ََ
ركذ ٍ ضامَ ي نِب نورشعو نوبَ ل تنب نورشعو ٍ ضامَ تنب نورشعو ةعَ ذج
ً
َ ُ َ ُ َ ْ َ ْ
َ ْ
َ ْ َ ْ
ُ َ َ َ
ُ َ
Dari Abdullah bin Mas’ud berkata, Bersabda Rasulullah saw. Diyat khata’ itu
terdiri dari 20 ekor unta berumur empat tahun, 20 ekor unta berumur limat tahun,
20 ekor unta betina berumur 1 tahun, 20 ekor unta betina berumur dua tahun,
dan 20 ekor unta jantan berumur dua tahun. (HR. Abu Dawud)
Selain itu pembunuh juga harus melaksanakan kaffarat, sesuai dengan firman
Allah swt.:
يي
ي ٍ ي ٍ
ي
ي
- ٩٢ - هلهَأ َ لَإ ةمَّ لسُْ م ةيدو ةنمؤُْ م ةب قر ريي رحت ف ائَ طخ انمؤم لت ق نمو
َ
َ ْ َ َ ُ ْ ََ ً
ََ
ْ
َ
َ َ
ََ
َ َ
ً ُْ َ
Dan barang siapa membunuh seorang mu’min karena tersalah (hendaklah) ia
harus memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diyat
yang diserahkan kepada keluarganya (yang terbunuh). (QS al-Nisa’/4: 92)
Apabila sekelompok orang secara bersama-sama membunuh seseorang, maka
mereka harus dihukum kisas. Hal ini disandarkan pada pernyataan Umar bin Khattab
terkait praktik pembunuhan secara berkelompok yang diriwayatkan Imam Bukhari
berikut:
مهتلتقل ءاعنص لهأ اهيف كترشا ول رمع لاقف ةليغ لتق املاغ نأ امهنع الله يضر رمع نبا نع
Dari Ibnu Umar r.a. Sa’id bin Musayyab bahwa seorang lelaki membunuh secara
zalim, lalu Umar berkata, “Seandainya semua penduduk Sun’a secara bersama-
sama membunuhnya niscaya akan aku bunuh semua. (HR. al- Bukhari)
E. Hikmah Larangan Pembunuhan
Islam menerapkan hukuman bagi pelaku pembunuhan tiada lain untuk
memelihara kehormatan dan keselamatan jiwa manusia. Pelaku tindak pembunuhan
diancam dengan hukuman yang setimpal sesuai perbuatannya. Di antara dalil yang
menjelaskan tentang hukuman bagi pembunuh adalah firman Allah Ta’ala dalam QS
al-Nisa’/4: 93
ي ي
ي
ي
ي
ي
ي
- ٩٣ - اميظع بِاَ ذع هَ ل َّ دعَأو هنعَ لو هيَ لع للّا بضغو اهيف ادلاخ مَّنهج هؤآزجف ادمع تُْ م انمؤم لتق ي نمو
ً
ُْ
َ
َ ً
ً
ُُ ََ
َ ُ َ َ
َ َ
َ ً َ ُ َ َ ََُ َ ْ َ ُه َ
هَ َ ً ُْ ْ َ ََ
Dan barang siapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya
adalah neraka jahannam, ia kekal di dalamnya, dan Allah murka kepadanya,
mengutuknya, dan menyediakan azab yang besar baginya.”(QS al-Nisa’/4:
93)
Sabda Rasulullah saw.:
ي
ي
ي
ي
» لوتقمْلا لَو وفع ي نَأ َّ لاإ دو ق دمعْلا « - ملسو هيلع الله ىلص - َّ للّا ُ لوسر َ لاق َ لاق ٍ ساَّ بع ي نبا ي نع
ُ ْ
ُْ
َ َ
ُْ
َ ْ َ
ُ َ
ْ
َ ُ َ
َ َ َْ
َ
َ
Dari Ibnu Abbas r.a bersabda. Rasulullah saw. bersabda: Pembunuhan sengaja
(hukumannya) adalah kisas, kecuali jika wali korban memaafkan. (HR.
Daraquthni).
Penerapan hukuman yang berat bagi pembunuh dimaksudkan agar tak seorang
pun melakukan tindakan kejahatan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.
5