Page 4 - MODUL JUAL BELI
P. 4
URAIAN MATERI
A. Pengertian dan Hukum ‘Ariyah
Untuk membedakan antara pinjam-meminjam yang diperbolehkan oleh syariat
agama dari praktik riba yang dilarang, misalnya, maka perlu pemahaman yang utuh
tentang definisi pinjam-meminjam ini. Pinjaman bisa disebut juga sebagai ‘ariyah.
Secara semantik, ‘ariyah berasal dari akar kata a-‘ara yu’iru i’arah, meminjam
sesuatu, mengeluarkan sesuatu dari tangan pemiliknya kepada tangan orang lain.
Empat mazhab Fikih memiliki pengertian yang berbeda namun hampir sama.
Mazhab Hanafiyah memiliki dua pengertian.
Pertama:
ضوع يرغب ع فانلما كيلتم
Memilikkan manfaat pada orang lain tanpa harus ada ganti rugi.
Kedua:
ير غ لا كل بم عافتنلاا ةحباا
Mengijinkan mendapat manfaat dari hak milik orang lain.
Menurut Malikiyah, ‘ariyah juga memiliki dua pendapat
Pertama:
ضوع يرغب ينعلا ع فانم كيلتم
Memilikkan berbagai manfaat dari suatu benda tanpa harus ada ganti rugi,
Kedua:
ضوع لاب ةتقوم ةع فنم كيلتم
“Memilikkan manfaat dalam tempo tertentu tanpa ada ganti rugi,
Menurut Syafi’iyah, ‘ariyah juga memiliki dua pendapat.
Pertama:
ةبقرلا كلم ءافيتسا عم ع فانلما ةبه
Memberikan manfaat (kepada orang lain) dengan mengembalikan atas
pemiliknya,
Kedua:
هديرل هنيع ءاقب عم هب عافتنلاا ليح ابم عافتنلاا ةحباا
Mengijinkan mendapat manfaat dari barang yang memiliki manfaat dengan
catatan wujud barang tersebut tetap demi bisa mengembalikannya.
Menurut Hanabilah, ‘ariyah juga memiliki dua pendapat.
Pertama:
لالما نايعأ نم ينعب عافتنلاا ةحباا
2