Page 46 - Panduan Pembelajarn dan Asesmen
P. 46
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
■ Alternatif 2: Berdasarkan asesmen yang Untuk menghindari dampak negatif
dilakukan di awal pembelajaran, peserta sebagaimana dijelaskan di atas, hal yang
didik di kelas yang sama dibagi menjadi dapat dilakukan ketika mengelompokkan
dua atau lebih kelompok menurut capaian peserta didik untuk keperluan pembelajaran
belajar mereka, dan keduanya diajarkan terdiferensiasi sesuai dengan tahap capaian
oleh guru yang sama atau disertai guru peserta didik, antara lain sebagai berikut.
pendamping/asisten.
• Pembelajaran dalam kelompok kecil adalah
■ Alternatif 3: Berdasarkan asesmen
metode yang biasa dilakukan peserta didik.
yang dilakukan di awal pembelajaran,
Ada kalanya pendidik membagi kelompok
pendidik mengajar seluruh peserta didik
berdasarkan minat (misalnya, kesamaan
di kelasnya sesuai dengan hasil asesmen
minat permainan olahraga dalam mata
tersebut. Untuk sebagian kecil peserta didik
pelajaran PJOK), melakukan pengamatan
yang belum siap, pendidik memberikan
atau eksperimen dalam mapel IPA secara
pendampingan setelah jam pelajaran
berkelompok yang ditetapkan secara acak
berakhir.
oleh pendidik, dan sebagainya sehingga
pengelompokan berdasarkan kemampuan
Pendidik dan satuan pendidikan dapat memilih
akademik dalam suatu pertemuan adalah hal
strategi pembelajaran sesuai dengan tahap
yang biasa.
capaian peserta didik dari tiga alternatif
pilihan di atas maupun merancang sendiri • Pengelompokan berdasarkan kemampuan
pendekatan yang akan digunakannya. berubah sesuai dengan kompetensi yang
Namun demikian, hal penting yang perlu menjadi kekuatan peserta didik, tidak
diperhatikan dalam melakukan pembelajaran permanen sepanjang tahun atau semester,
terdiferensiasi menurut kesiapan peserta dan tidak berlaku di semua mata pelajaran.
didik tersebut adalah bahwa pengelompokan Misalnya, di mata pelajaran bahasa Indonesia
peserta didik berdasarkan capaian atau hasil peserta didik A tergabung dalam kelompok
asesmen tidak mengarah pada terbentuknya yang masih butuh bimbingan, tetapi pada
persepsi tentang pengkategorian peserta pelajaran IPA peserta didik A tergabung
didik ke dalam kelompok yang “pintar” dan dalam kelompok yang sudah mahir.
tidak. Terbentuknya kelompok “unggulan” • Bagi peserta didik yang sudah mahir perlu
hingga kelompok yang dinilai paling rendah dipikirkan bentuk-bentuk tantangan yang
kemampuannya dapat menyebabkan lebih beragam, menjadi tutor sebaya bisa
diskriminasi terhadap peserta didik. Mereka menjadi salah satu opsi, namun perlu
yang ditempatkan pada kelompok yang dipikirkan bahwa tidak semua siswa memiliki
paling marginal akan cenderung menilai diri kompetensi mengajar dan tanggung jawab
mereka sebagai individu yang tidak memiliki memfasilitasi tetap sepenuhnya ada di
kemampuan untuk belajar sebagaimana teman- pendidik.
temannya yang lain. Demikian pula pendidik • Perlu ada peran-peran beragam yang bisa
sering tanpa sadar memiliki harapan atau dipilih oleh peserta didik untuk memperkaya
ekspektasi yang rendah terhadap peserta didik atau mendalami kompetensi yang dibangun.
yang sudah dianggap kurang berbakat atau Misalnya, di awal tahun ajaran pendidik
kurang mampu secara akademik. Akibatnya, mengajak peserta didik berdiskusi mengenai
mereka akan terus terpinggirkan. peran-peran apa yang dibutuhkan, setiap
peran bisa diambil oleh peserta didik secara
bergantian.
38