Page 15 - Majalah Edisi 3
P. 15

r e s e n s i  b u k u


          Alur Cerita Novel Orang-orang Biasa                    harga  mahal.  Banyak  jurusan  yang  tidak  bisa
               Karya  Andrea  Hirata  ini  menurut  saya         hanya  mengandalkan  kejeniusan,  kepintaran,
         berbeda  dengan  karya-karya  sebelumnya.  Di           namun juga harus ada uang sebagai jaminan.
         novel  ayah ataupun sirkus  pohon, Andrea Hirata              Ketiga;  pengorbanan  orang  tua  dan
         bercerita  dengan  ritme  yang  kadang  cepat,          kesetiaan  kawan.  Pada  bab-bab  tertentu
         kadang  melambat.  Di  novel  ini  cenderung            diceritakan bagaimana orang tua ingin anaknya
         lambat.  Bagi  yang  sebagian  orang  mungkin           sukses. Beliau rela membanting tulang, memeras
         sedikit  membosankan  hingga  pertengahan               otak agar bisa menjadikan anaknya hidup lebih
         halaman.                                                baik. Hal ini juga menyampaikan bahwa kawan
               Satu  poin  yang  saya  ingat.  Penggunaan        sebenarnya adalah ketika mereka berusaha untuk
         Bahasa  lokal  tidak  banyak.  Kalimat-kalimat          berjuang bersama meski sama-sama dalam masa
         sedikit mendayu ala Andrea Hirata kala menulis          sulit.
         tentang percintaan di Novel Ayah pun tidak ada.               Keempat; tentang sebuah kejujuran dalam
         Benar-benar minim sajak-sajak yang mendayu-             bekerja. Jauh di ujung negeri ini masih banyak
         dayu.                                                   orang-orang  yang  jujur,  bertanggungjawab.
               Di novel ini menceritakan masa sekarang.          Tidak  tergoda  materi  meski  hidup  pas-pasan.
         Sehingga  muncul  kata-kata  seperti  Facebook,         Benar-benar  mengabdi  untuk  negeri.  Berbeda
         internet, bahkan di berbagai halaman menyebut           dengan  cecunguk-cecunguk  koruptor  di  kota-
         Kupi  Kuli. Warung  kopi  yang  ada  di  Museum         kota besar.
         Kata milik Pak Cik Andrea Hirata.
               Ritme  yang  cukup  santai  ini  berbanding       Kekurangan  dari  Novel  Orang-orang
                                                                 Biasa
         terbalik dengan beberapa bab menjelang tamat.
                                                                       Saya  percaya,  sebagus-bagusnya  novel
         Berbagai cerita dibuat makin cepat, meski begitu
                                                                 Andrea  Hirata,  pasti  tidak  sempurna.  Ini  yang
         tak  banyak  kejutan  yang  didapatkan.  Memang
         ada satu kejutan besar, tak bisa saya ceritakan di      membuat  saya  ingin  mengulas  kekurangannya
         sini, karena itu adalah inti dari cerita novel (versi   menurut pandangan saya sendiri. Menceritakan
         saya).                                                  kekurangan  novel  ini  sebenarnya  mengulik  isi
                                                                 secara keseluruhan. Semoga tetap menarik bagi
         Pesan Tersirat pada Novel Orang-orang                   pembaca.
         Biasa                                                         Poin  pertama;  terlalu  banyak  tokoh  yang
               Andrea  Hirata  selalu meny           isi
                                                                 diceritakan. Tiap tokoh yang dominan dijabarkan
         pkan  pesan-pesan  di  tiap
                                                                 secara  berkala.  Namun,  mengingat  lebih  dari
         novelnya.  Entah  sebuah
                                                                     sepuluh toko yang sering diceritakan tiap bab
         m o t i v a s i ,   k e g i g i h a n ,
                                                                    cukup  berjuang  ekstra  bagi  yang  sedikit
         pengorbanan,  dan  pastinya
                                                                     pelupa.
         keluarga.  Di  novel  ini
                                                                           Poin  kedua;  Andrea  Hirata  terkesan
         sedikitnya ada empat poin
         yang bisa saya urai.                                       terburu-buru dalam menyelesaikan cerita pada
               Pertama;  pesan                                      bagian  akhir.  Tepatnya  di  bagian  kejahatan.
         yang  paling  kelihatan  di                               Tidak  diceritakan  dari  awal  bagaimana
         novel  ini  adalah  tentang                               detailnya,  hanya  menceritakan  pengamanan
         kritikan  pedas  pada  orang-                             yang  canggih,  namun  pada  akhirnya  bisa
         orang di atas. Siapapun mereka,                              dibobol dengan cukup mudah.
         orang-orang  yang  tidak  pernah                                     P o i n   k e t i g a ;   p e n a n g k a p a n
         melihat  ke  bawah.  Bagaimana                                  kejahatan  cukup  mudah.  Tak  perlu
         kondisi  masyarakat  di  tempat                                 bekerja  ekstra,  tidak  sesuai  dengan
         yang lain masih berjuang dari                                     prestasi  selama  malang-melintang  di
         kemiskinan.                                                       kota-kota  besar.  Peralatan  mencukupi
               Kedua;  sentilan  bagi
         d u n i a   p e n d i d i k a n ,                               namun ceroboh. Bahkan kecerobohan itu
         khususnya  di  Indonesia.                                       tidak  diceritakan,  hingga  menyiratkan
         Banyak  pendidikan  yang                                        sedikit teka-teki, bagaimana bisa dengan
         harus  ditebus  dengan                                          mudah ditangkap di lokasi tersebut.



          14  TH. 2020 | EDISI 02 | EKONOMIKA
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20