Page 11 - Majalah Edisi 3
P. 11

l a p o r a n  u t a m a


               Seorang  pemerhati  seni      saat ini sangat minim. Hal ini bisa   menuturkan  bahwa  kebanyakan
         Jepara dan Dosen Unisnu Jepara,     dilihat  dari  jumlah  pekerja  ukir   yang  pemuda  yang  masih
         Hendriyo  Widi  (Kompas,  2014)     yang berusia muda sangat sedikit   menekuni ukir adalah para anak
         mengemukakan  bahwa  minat          dalam industry ukir, paling hanya   pengrajin  ukir,  biasanya  adalah
         untuk menjadi pengrajin ukir di     4-7  orang  ditiap  indusrti.  Para   mereka  yang  tidak  dapat
         Desa  Mulyoharjo  mengalami         generasi  muda  yang  lulusan      meneruskan  pendidikan  tamatan
         penurunan,  jika  pada  masa  lalu   SLTA  banyak  yang  memilih       (SD,SLTP).  Sementara  lulusan
         hampir  separuh  penduduk           bekerja  dipabrik  garmen  yang    SLTA  ataupun  perguruan  tinggi
         menggantungkan  hidupnya  dari      saat ini banyak berdiri di Jepara.   biasanya  memilih  menjadi
         kerajinan ukir, maka saat ini telah   Hal  itu  dikarenakan  kerja     karyawan  dan  pegawai.  Pada
         berkurang  hingga  30%  saja        dipabrik  gajinya  lebih  pasti  dan   m a s y a r a k a t   M u l y o h a r j o
         p e n d u d u k   y a n g   m a s i h   menurut  mereka  (para  pemuda)   pendidikan  tinggi  masih  sedikit
         mempertahankan warisan tradisi      kerja  dipabrik  lebih  dipandang   peminatnya,  pemuda  dengan
         seni ukir tersebut.                 bergengsi  daripada  menjadi       lulusan  pendidikan  SLTA
               S e l a i n   i t u   d i   D e s a   tukang ukir.               mayoritas lebih memilih bekerja
         Muyoharjo  juga  terjadi  krisis         Minimnya  pengetahuan         di  pabrik  garmen,  sedangkan
         regenerasi  para  pengrajin  seni   pemuda  mengenai  ukiran           p e m u d a   d e n g a n   l u l u s a n
         ukir dan pahat, dimana mayoritas    disebabkan  karena  kecilnya       pendidikan SD sampai SMP lebih
         para  pengrajin  adalah  generasi   minat pemuda terhadap kerajinan    banyak menjadi pengrajin ukir.
         tua.  Dengan  kata  lain  minat     ukir.  Dapat  dilihat  dari  ukiran      Ketua  Lembaga  Pelestari
         generasi  muda  untuk  menekuni     yang  dihasilkan  oleh  para       Seni  Ukir,  Batik  dan  Tenun
         tradisi  seni  ukir  mengalami      p e n g r a j i n   m u d a ,   b a h w a   J e p a r a ,   H a d i   P r i y a n t o
         penurunan.  Kondisi  tersebut       kebanyakan  dari  mereka  hanya    menyatakan  bahwa  pelestarian
         tentu saja cukup memprihatinkan     menguasai  teknik  biasa  dengan   alamiah lewat keluarga pengrajin,
         dan  bahkan  dapat  mengancam       tingkat  kerumitan  rendah.        serta tradisi nyantrik (belajar) di
         kelestarian tradisi seni ukir pada   Padahal  detail  rumit  merupakan   brak-brak kecil, belumlah cukup,
         m a s y a r a k a t   J e p a r a   y a n g   bagian  dari  kekhasan  dari  suatu   Alasannya,  seni  ukir  tidak
         merupakan suatu kearifan budaya     ukiran,  semakin  rumit  suatu     memberikan jaminan masa depan
         lokal yang sangat berharga. Tentu   ukiran  maka  nilai  estetika  dan   yang layak kepada para pemuda.
         ada berbagai permasalahan yang      nilai ekonominya semakin tinggi.         Menurutnya, hal yang perlu
         menyebabkan  mengapa  terjadi       Untuk  sampai  pada  hasil  yang   m e n d a p a t k a n   p e r h a t i a n ,
         krisis  regenerasi  ahli  pengrajin   seperti  itu  tentu  butuh  latihan   diantaranya  pelestarian  melalui
         seni ukir pada masyarakat Jepara.   yang lama, namun kasusnya para     pendidikan  formal  dan  non
               Dalam berbagai kajian dan     pemuda  saat  ini  tidak  terlalu   formal, dalam artian perlu adanya
         literasi  tentang  pelestarian  seni   telaten.  Sehingga  dari  waktu   usaha yang serius dari pemerintah
         ukir  jepara,  menyatakan  bahwa    kewaktu semakin sedikit jumlah     untuk  menghadirkan  jurusan
         Pengetahuan  dan  ketrampilan       pengukir muda di Mulyoharjo.       kriya ukir di SMK. Hal Ini selaras
         generasi  muda  terhadap  tradisi        Generasi  muda  sebagai       dengan  Inpres  (Instruksi
         seni  ukir  merupakan  aspek        ujung  tombak  atau  pemegang      Presiden) Nomor 9 Tahun 2016,
         penting dalam kelestarian ukir di   peran yang sangat penting dalam    tentang  Revitalisasi  SMK  yang
         m a s a   y a n g   a k a n   d a t a n g .   proses  pengembangan  kerajinan   m e n g a r a h k a n   S M K
         Pengetahuan  dan  ketrampilan       ukir.  Namun  sayangnya  para      memperhatikan  potensi  lokal
         tersebut tentu tidak didapat begitu   p e m u d a   j u s t r u   m u l a i   strategis di daerah.
         saja.  Melainkan  dengan  proses    m e n i n g g a l k a n   p e k e r j a a n   Selain itu, upah yang layak
         belajar  dan  keterlibatan  dalam   mengukir dan memilih alternatif    bagi  pengrajin  sesuai  dengan
         kegiatan  mengukir.  Namun          pekerjaan  lain.  Salah  satunya
         dewasa ini, generasi muda Desa      yaitu dengan memilih bekerja di    Upah  Minimum  Kabupaten
         Mulyoharjo  tidak  banyak  yang     pabrik.  Beberapa  faktor  yang    (UMK) juga harus diperhatikan.
         t e r l i b a t   d a l a m   u s a h a   mendorong  para  pemuda  untuk   K e m u d i a n   m e y a k i n i   d a n
         pengembangan kerajinan ukir.        b e k e r j a   d i   p a b r i k   y a i t u   menjadikan  seni  ukir  sebagai
               Jumlah  industri  kerajinan   pendapatan  yang  tidak  pasti     w a r i s a n   b u d a y a   d u n i a .
         ukir di desa Mulyoharjo yaitu 144   apabila bekerja sebagai pengrajin   Berikutnya,  memberdayakan
         industri, dalam satu industri ukir   ukir dan adanya anggapan bahwa
         rata-rata hanya terdapat 3-4 orang   bekerja di pabrik lebih bergengsi   para pengrajin kecil yang ada di
         pemuda  saja  yang  tergabung       dan menjanjikan.                   daerah  pedesaan.  Termasuk
         dalam  tiap  industri  padahal           P e m i l i h a n   m a t a   m e n a m b a h   k e m a m p u a n
         dilihat  dari  jumlah  keseluruhan   pencaharian  yang  kemudian       ketrampilan,  akses  modal,  agar
         pemuda  adalah  3.622.  Bapak       berakibat  pada  minimnya  minat   mampu  menghasilkan  produk
         Anjar Jambore Widodo (45tahun)      pemuda  pada  kerajinan  ini  juga   berdaya saing, serta membangun
         Staf  Kelurahan  menuturkan         dipengaruhi  oleh  tingkat
         bahwa Peran pemuda Mulyoharjo       pendidikan. Achmad  (48  tahun)    kelas industri.
         dalam  pengembangan  seni  ukir     selaku  Carik  Desa  Mulyoharjo    Lanjut Hal 28.....




          10  TH. 2020 | EDISI 02 | EKONOMIKA
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16