Page 5 - Majalah Edisi 3
P. 5
l a p o r a n u t a m a
MENANYAKAN KEMBALI,
APA KABAR SENI UKIR JEPARA?
Sebuah Literasi Seni Ukir Jepara dalam Kajian Historis dan Dinamika Masa Kini
PROLOG
epara merupakan salah satu kabupaten di Jawa
J artefak yang dapat dilihat pada dinding bangunan
masjid Mantingan. Kemudian kiprah R.A Kartini
Tengah yang terletak di pantai utara pulau Jawa.
JKabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di mendirikan Ambaein School, yaitu sekolah bagi para
barat dan utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten pengukir saat terjadi krisis ekonomi 1928 – 1930,
Kudus di timur, serta Kabupaten Demak di selatan. hingga berbagai upaya pemerintah jepara dalam
Secara administratif, luas wilayah daratan mengenalkan seni ukir ke penjuru dunia. Selain itu
Kabupaten Jepara adalah 1.004,132 km2 dengan juga terdapat tempat sirih berukir. Bahkan yang patut
garis pantai sepanjang 72 km. Kabupaten Jepara untuk dicatat adalah saat rezim Orde baru berkuasa.
terdiri atas 14 kecamatan yang dibagi lagi atas 183 Saat itu, Ibu Negara, Ibu Tien Suharto memprakarsai
desa dan 11 Kelurahan. pembuatan Ruang Jepara di dalam Istana Negara.
Jepara dikenal masyarakat sebagai daerah Perkembangan industri mebel ukir Jepara
kawasan industri ukir kayu. Masyarakat di daerah ini banyak dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:
sudah sejak lama dikenal memiliki talenta dalam latar belakang historis, luasnya pengalaman estetik
bidang seni ukir dan menjadikan keterampilan yang pengrajin, dan interaksi sosial antara pengrajin
dimilikinya tersebut sebagai sumber mata dengan lingkungan masyarakat. Luasnya
pencaharian hidup. Hal ini pula yang kemudian oleh kesempatan masyarakat yang terserap dari industri
pemerintah kabupaten bersama stakeholder pernah mebel ini menjadikan pekerjaan mebel ukir
mencanangkan branding kota Jepara sebagai the mempunyai arti yang cukup penting bagi pengrajin
Wood Carving Centre. di Jepara sehingga usaha ini masih mampu bertahan
Keterampilan mengukir merupakan pekerjaan dan berlangsung hingga saat ini.
sekaligus keahlian yang dipelajari sebagian besar Mebel ukir yang membutuhkan keterampilan
warga Jepara sejak usia muda. Hasil wawancara khusus dalam pembuatannya, sekarang ini mengalami
yang dilakukan terhadap pengrajin ukir berbagai tantangan tidak hanya dalam berkompetisi
menunjukkan bahwa sebagian pengrajin ukir belajar dengan produk asing, namun perubahan struktur ekonomi
ketrampilan mengukir sejak mereka masih duduk di yang terjadi di Jepara belakangan ini, turut berdampak
bangku Sekolah Dasar. Warisan tradisi ukir tersebut besar bagi kelangsungan seni ukir itu sendiri. Hal ini yang
diterima pengrajin secara turun temurun dari satu akhirnya memunculkan pertanyaan apakah industri
generasi ke generasi berikutnya. Terbentuknya ukir mebel ukir masih mampu bertahan dan bisa berkembang
Jepara melalui proses dan sejarah yang panjang. mengikuti cepatnya perubahan zaman dan berbagai
Dimulai sejak jaman Ratu Kalinyamat dengan tantangan yang ada ?
4 TH. 2020 | EDISI 02 | EKONOMIKA