Page 22 - e book penelitia PDUPT arimbawa 4012
P. 22
adalah kerajinan keramik. Di Bangli dengan sumber daya alam yang
dimiliki berupa pohon bambu maka berkembang kerajinan anyaman
bambu. Di Sulawesi Tengah, sumber daya alamnya banyak menghasilkan
tanaman kayu hitam maka kerajinan yang berkembang berupa kerajinan
kayu hitam. Kapuas (Kalimantan Tengah), sumber daya alamnya banyak
menghasilkan rotan atu sehingga kerajinan yang berkembang di daerah
tersebut adalah anyaman rotan, demikian juga di daerah lainnya
Bahkan, ada di antara para perajin yang mencoba memanfaatkan
bahan dari limbah untuk material kerajinan, seperti limbah: cangkang
kerang, limbah sisik ikan, tulang ikan dan limbah tempurung kelapa,
salah satunya seperti yang terdapat di Desa Banjarangakan Klungkung,
Bali. Produk-produk kerajinan mendapat apresiasi dari masyarakat
karena unik dan nilai estetika sehingga secara ekonomi dapat memberi
nilai tambah. Awalnya berupa limbah yang dibuang sebagai sampah
dengan sentuhan kreatifitas para perajin sehingga mampu mengangkat
menjadi produk yang berguna dan bernilai ekonomis.
3.2 Limbah Sebagai Alternatif Material Kerajinan
Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari
proses kegiatan manusia (Suharto, 2011 :226). Wujud limbah dapat
berupa gas, cair dan padat atau keras. Limbah atau barang purna guna
dapat timbul karena adanya suatu aktivitas manusia atau suatu proses
produksi. Limbah umumnya berasal dari kegiatan industri,
pertambangan dan domestik yaitu sampah dari rumah tangga.
Contohnya: cangkang kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kaleng
bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam,
berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, stereo
foam dan lain-lain. dari pertambangan, seperti limbah: minyak bumi,
batubara, besi, timah, dan nikel dan sebagainya.
Secara garis besar, limbah padat atau keras dibagi menjadi dua
yaitu: limbah padat organik dan anorganik. Limbah padat organik
adalah limbah yang berasal dari alam (tumbuhan dan hewan) bersifat
14