Page 23 - e book penelitia PDUPT arimbawa 4012
P. 23
keras atau padat dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
terurai dalam tanah. Limbah padat anorganik adalah jenis limbah yang
berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk
diuraikan atau tidak bisa membusuk. Contoh, limbah padat anorganik
adalah plastik, pecahan keramik, pecahan kaca, dan baja. Sampah
anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tidak
terbaharui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan
mempunyai potensi sebagai polutan atau penyebab polusi. Oleh karena
itu, maka proses daur ulang limbah perlu mendapat perhatian khusus
dan penanganan yang maksimal. Limbah keras relatif sulit terurai, dan
mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama
(Paresti, 2017:15-39)
Seiring dengan waktu dan semakin bertambahnya jumlah
penduduk sehingga semakin meningkatnya aktivitas dan kebutuhan
warga masyarakat. Hal itu menyebabkan limbah yang akan dihasilkan
semakin bertambah, seperti yang terjadi di Bali. Dari berbagai aktivitas
masyarakat menghasilkan sampah 4.281ton setiap hari (Winartha,
2021). Jumlah volume sampah ini sangat besar dan mengkhawatirkan
karena lahan untuk pembuangan sampah (TPA) Suwung Denpasar
sangat terbatas sehingga suatu saat tidak dapat menampung atau over
load. Pada ambang batas tertentu limbah kemungkinan dapat
menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup dan
mengancam kehidupan, seperti: terjadi bencana alam, pencemaran, dan
timbul berbagai macam penyakit. Apabila limbah tidak dikelola dengan
baik dan berkelanjutan, kemungkinan besar akan menjadi bumerang
bagi kehidupan manusia. Penanganan limbah menjadi masalah bersama
sehingga urgen untuk dilakukan secara terpadu atau bersinergi dari
semua kalangan, baik secara individu, masyarakat dan pemerintah.
Lingkungan hidup adalah tempat manusia dan mahluk hidup lain
untuk hidup sehingga perlu dijaga bersama. Tantangan ke depan
membutuhkan usaha dan kreativitas untuk memperbaiki kwalitas
lingkungan hidup menjadi lebih baik. Pengetahuan dan pemahaman
15