Page 76 - e book penelitia PDUPT arimbawa 4012
P. 76
tempurung kelapa dari Banjar Kahuripan, Desa Banjarangkan.,
bahwa pada saat itu usahanya secara kontinyu mendapat pesanan
dan bahkan sempat mempekerjakan perajin sampai 50 orang.
Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan adanya perhatian
yang serius dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan
Perdagangan Kabupaten Klungkung. Melalui Kepala Bidang
Pemberdayaan Usaha Mikro Kabupaten Klungkung, Yaitu
memfasilitasi dan mengikutsertakan para perajin untuk berkiprah
dalam berbagai event, baik di tingkat lokal maupun tingkan
nasional. Selain itu juga mengikutsertakan berbagai program
pemerintah, bantuan materiil maupun sepirit atau dorongan agar
terus eksis.
2. Mengingat bahan utama yang digunakan berupa limbah
tempurung kelapa dengan karakteristiknya yang sulit
diintervensi, maka dari segi pengolahan bahan baku ada
keterbatasan untuk berekspresi. Namun, keterbatasan tersebut
bukan menjadi kendala, justru bagi para perajin kondisi tersebut
merupakan kekuatan nilai estetis dan menjadi penanda atau ciri
khas produk kerajinan terbuat dari bahan tempurung kelapa.
Dalam visualisasi produk kerajinan, warna dan tekstur
tempurung kelapa selalu dipertahankan untuk memberi kesan
natural. Dalam improvisasi bentuk dan untuk menambah nilai
estetika serta untuk pengembangan varian produk, maka
dilakukan intervensi berupa “pengkombinasian” dengan bahan
pendukung lainnya, seperti: rotan, besi, tali ijuk, tali goni, benang
nilon, besi, kayu dan sebagainya. Tindakan tersebut
menghasilkan produk-produk dengan berbagai variasi dan
memunculkan nilai estetis yang mampu memikat para konsumen
nya. Produk-produk kerajinan upcycle tempurung kelapa yang
dibuat oleh para perajin di desa Banjarangkan dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: (a) Produk kerajinan
fungsional, berupa produk-produk kerajinan yang digunakan
untuk mendukung kegiatan sehari-hari; (b) Produk kerajinan
68