Page 77 - e book penelitia PDUPT arimbawa 4012
P. 77

sebagai benda hiasan yang dipajang.

                 3.  Sistem produksi yang diterapkan secara umum terdiri dari tiga
                    faktor: input, process Dan output. Berdasarkan tiga faktor tersebut,
                    sebenarnya kerajinan upcycle limbah tempurung kelapa di Desa
                    Banjarangkan  Klungkung,  dalam  memproduksi  produk
                    kerajinan secara keseluruhan tidak terdapat “kendala” yang luar
                    biasa. Bahkan dalam proses produksi telah mampu melibatkan

                    mesin,  sekalipun  merupakan  usaha  rumahan.  Demikian  juga
                    output  yang  dihasilkan  berupa  produk  kerajinan  yang  cukup
                    diakui  dan  diterima  dipasaran,  bahkan  sampai  di  tingkat
                    internasional.     Kendatipun        demikian.      Namun,
                    kesinambungannya perlu dipertahankan. Salah satunya dengan
                    regenerasi tenaga terampil dan membangun jejaring bisnis yang
                    lebih luas dan solid. Dalam konteks tujuan memproduksi produk
                    kerajinan, maka selama ini mereka  mengikuti sistem produksi
                    Make to Order (MTO), Engineering to Order (ETO) dan Assembly to
                    Order  (ATO).  Sementara  tidak  membuat  produk  untuk  stok,
                    karena berpotensi menimbulkan kerugian dan di samping  itu
                    modal usaha yang dipakai untuk operasional relatif kecil.
                    Dalam  pemasaran  produk  segmen  pasar  yang  dituju  adalah
                    kelompok  atau  lapisan  masyarakat  menengah  ke  atas  dan
                    berorientasi  pada  pasar  ekspor.  Tindakan  tersebut  mendapat

                    perhatian dan dukungan dari pemerintah Kabupaten Klungkung,
                    yakni dengan mengikutsertakan para pengusaha dalam pelatihan-
                    pelatihan terkait dengan tata cara ekspor barang dan sebagainya.
                    Sedangkan  dalam  pengelolaan  keuangan  usaha  masih  belum
                    tertib.  Modal  usaha  yang  dipakai  untuk  operasional  usahanya

                    campuraduk dengan uang kebutuhan sehari-hari untuk keluarga
                    mereka.  Hal  ini  akan  menyulitkan  untuk  evaluasi  dan
                    pengukuran peningkatan kinerja usaha mereka.



                                                                               69
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82