Page 65 - Ceritaku, Imajinasiku Kumpulan Cerita Pendek Anak Nusantara (Winastwan Gora, Miwahyudi W., Rafii Hamdi etc.) (Z-Library)_Neat
P. 65

Beliau mengatakan kepada Ayahku “sebentar saya telfon Prabu
 Hari Libur Gembira  dulu” katanya dalam HP. Kami menunggu di bahu jalan raya


 Oleh : Adam FP. Darossalim*
            tepatnya di bawah pohon di pinggir jalan, tidak lama kemudian
            munculah  saudara  Prabu  dengan  mengayuh  sepedanya
 ibur  panjang  kenaikan  kelas  dan  hari  raya  idul  tri
            menghampiri  kendaraan  kami.  Dan  kami  menyapanya,  ”hai
 hampir  usai,  pada  sabtu  pagi  saya  ingin  berlibur  ke
            Prabu dimana rumahmu? apakah masih jauh dari sini?”  tanya kami.
 Lrumah  teman  saya  yang  bernama  Prabu  tepat  pada
            Prabu pun menjawab “tidak jauh lurus saja sekitar 100 meter lalu
 tanggal 13-14 Juli tahun 2019. Prabu adalah teman satu kelasku di
            belok  kanan!”,  kami  pun  sama-sama  menuju  rumahnya,  dan
 SD Inpres Polder, yang sudah dekat dengan saya sejak kelas 1
            akhirnya kami pun menemukan rumahnya Prabu.
 (satu) hingga naik ke kelas 5 (lima). Aku dari kota menuju ke SP 1
                   Sesampai di rumah Prabu, Prabu pun langsung mengajak
 Kampung  Sarsang  ditempuh  dalam  waktu  kurang  lebih
            saya  bermain  permainan  di  rumahnya  dan  saya  setuju  kita
 setengah jam waktu setempat. Sambil bercerita dengan kedua
            bermain sampai dzuhur, dan kita sholat di masjid. Selesai sholat
 orang tuaku dalam perjalanan menuju rumah sahabatku Prabu,
            kita makan siang dan istirahat. Selesai istirahat kita mengaji di
 orangtuaku berpesan kepadaku “Nak nanti disana tidak boleh nakal
            yayasan  dan  sholat  ashar,  kita  menggunakan  sepeda  menuju
 ya“ kata ayahku dan disambung dengan bundaku juga “harus
            tempat ibadah dimaksud, sesudah mengaji kita mandi sore dan
 mandiri  jangan  membuat  orangtua  Prabu  repot“  tegas  bunda
            sholat magrib bersama di rumahnya.
 kepadaku.  Tak  lama  berbincang  sampailah    kami  di  rumah

 saudara Prabu, namun karena belum mengetahui posisi rumah   Selesai sholat kami makan kentang goreng yang dibuat

 orangtua Prabu, Ayahku pun menelepon Abahnya Prabu dan   oleh mamanya Prabu. Saat makan kentang goreng saya tersedak
 menanyakan posisi rumahnya dimana? pada saat itu Abahnya   dan  saya  batuk-batuk,  untung  ada  air  minum  yang  mudah

 Prabu pun sedang tidak ada di rumahnya.  dijangkau,  langsung  saya  minum  dan  tidak  batuk-batuk  lagi.

            Setelah makan malam kami bergegas ke kamar untuk istirahat
 Beliau  ternyata  sedang  berada  di  kota  ada  kegiatan  di
            tidur malam.
 Sekolah karena kebetulan profesi Abahnya Prabu adalah guru.



 60                                                                           61
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70