Page 106 - E-MODUL MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL.
P. 106
Instrumen derivatif memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai alat hedging bagi
investor, alat spekulasi pada aset yang mendasarinya, serta sebagai pengungkit
portofolio. Pada masa lalu, derivatif digunakan untuk memastikan nilai tukar tetap
seimbang pada transaksi antarnegara.
Selain itu, derivatif juga memiliki peran penting sebagai alat pengukuran dan
pengakuan dalam akuntansi di Indonesia. Hal ini sesuai dengan PSAK atau
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan mengenai instrumen keuangan.
Pentingnya peran derivatif diperkuat dengan pesatnya perkembangan volume
transaksi dalam 20 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa derivatif dapat
menjadi indikator positif bagi harapan pelaku pasar mengenai probabilitas
eksposur risiko terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah. Instrumen ini juga
melindungi perusahaan keuangan dari besarnya utang luar negeri Indonesia.
Meskipun tren penggunaan derivatif sedang meningkat, pasar derivatif di
Indonesia masih terbilang lambat dibandingkan dengan negara-negara lain di
Asia. Oleh karena itu, diperlukan analisis risiko dan faktor yang lebih baik agar
derivatif dapat berjalan dengan maksimal. Dengan meningkatkan pemahaman dan
penggunaan derivatif dengan baik, diharapkan pasar derivatif di Indonesia dapat
berkembang lebih pesat lagi dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi para
pelaku pasar.
3. Jenis Instrumen Derivatif
Jika ditinjau dalam hal instrumen, secara umum terdapat dua macam jenis
derivatif, yaitu kontrak opsi dan kontrak berjangka. Nah, untuk mengetahui
tentang kedua hal tersebut, langsung saja Anda simak ulasannya berikut ini.
a. Kontrak Berjangka
Jenis pertama adalah kontrak berjangka. Kontrak berjangka adalah produk
derivatif yang sangat umum diperjualbelikan di bursa berjangka. Tujuan dari
Manajemen investasi dan pasar modal | Materi Reksadana Dan Investasi Lainnya 100