Page 12 - Seni Dan Teknik Mengajar Daring
P. 12

SENI DAN TEKNIK MENGAJAR DARING



               A.    TEORI BELAJAR

                     Pembelajaran adalah proses transformasi ilmu, sikap dan perilaku dari pengajar kepada
               pembelajar/siswa/peserta/audiens. Adapun belajar adalah proses individu baik siswa/peserta

               latih  orang dewasa untuk  dapat  mengembangakan diri  memperoleh pengetahuan sikap dan

               perilaku untuk meningkatkan potensi menjadi individu optimal yang bermanfaat dalam bagi
               masyarakat. Adanya proses aktif  antara pengajar dan pembelajar menjadikan pengajar harus

               mumpuni untuk itu berlaku adagium belajar sepanjang hayat.
                     Pengajar  sebagai  bagian  dari  pembelajaran  daring  harus  mengetahui  perbedaan

               pendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat.
               Strategi  pembelajaran  harus  dipilih  untuk  memotivasi  para  pebelajar,  memfasilitasi  proses

               belajar,  membentuk  manusia  seutuhnya,  melayani  perbedaan  individu,  mengangkat  belajar

               bermakna, mendorong terjadinya interaksi,  memberikan umpan balik, memfasilitasi  belajar
               kontekstual, dan mendorong selama proses belajar.

                     Merujuk teori belajar dikenal 1) Behaviorime; 2) Kognitivisme; dan 3) Kontruktivisme.

               Strategi  behaviorisme  dapat  digunakan  untuk  mengajar  “apa”(fakta),  strategi  kognitivisme
               dapat  digunakan  untuk  mengajar  “bagaimana”  (proses  dan  prinsip-prinsip).  Strategi

               konstruktivisme dapat digunakan untuk mengajar “mengapa” (tingkat berfikir yang lebih tinggi
               yang dapat mengangkat makna personal dan keadaan dan belajar kontekstual.

                     Terdapat pergeseran pembelajaran menuju konstruktivisme, yakni pembelajar memiliki
               kesempatan  membangun  pemaknaan  mandiri  dari  informasi  yng  dicari  sendriri  sebelum

               pembelajaran  daring  dimulai.  Adapun  strategi  kognitivisme  senantiasa  menggunakan

               perkembangan  pembelajaran  daring.  Globalisasi  mendorong  individu  untuk  senantiasa
               mendorong siswa untuk belaajr dan bagaimana mereka belajar. Pembelajaran daring disusun

               untuk meningkatakan materi pembelajaran menjadi mudah, fleksibel dan memenuhi kebutuhan
               belajar  dari  individu.  Materi  pembelajaran  daring  disusun  menjadi  kepingan  kecil  yang

               nantinya  akan  mudah  disusun  kembali  sesuai  konteks,  konten,  dan  kebutuhan  dari
               pembelajaran. Pembelajaran daring memungkinkan integrasi dari grafis, audio video visual

               secara interkatif dalam 3 dimensi. Sehingga hal ini akan menarik perhatian dan kemanfaatan

               dalam pembelajaran daring.














                                                           12
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17