Page 40 - Modul Ajar - Pengembangan Kepribadian
P. 40

2)  Sikap  kerja  seperti  ketekunan,  ketelitian,  tempo  kerja,  dan  daya  tahan

                             terhadap stres.
                          3)  Keperibadian,  yaitu  pola  menyeluruh  semua  kemampuan,  perbuatan  serta

                             kebiasaan seseorang baik jasmaniah , mental, rohani, emosional, sosial , yang

                             terwujud dalam bentuk tingkah laku.
                          Zainun ( 1993 ) mengatakan bahwa potensi dapat bersifat positif dan negatif .

                          Potensi  positif  misalnya  kejujuran,  ketegasan,  kesucian,  keimanan,  kesetiaan,
                          kerapian, kematangan, kedewasaan, kecerdikan, keramahtamahan, dan lain lain.

                          Potensi negatif adalah kebalikan dari potensi positif.

                          Menjadi  pertanyaan  apakah  potensi  itu  harus  sesuai  dengan  latar  belakang
                          pendidikan?. Jawabannya tidak. Saya berikan contoh, dai kondang Agym adalah

                          tamatan  D3  elekronika,  Bung  Karno  adalah  sarjana  sipil  dari  ITB,  sastrawan
                          terkenal  urang  awak  Asrul  Sani  dan  taufiq  Ismail  adalah  tamatan  Fakultas

                          Kedokteran  Hewan  IPB.  Ada  dokter  gigi  yang  menjadi  bintang  film.  Ada
                          beberapa orang Bupati berlatar belakang pendidikan dokter. Presenter televisi

                          Lula Kamal adalah dokter umum. Irfan presenter televisi ternyata alumni IAIN.

                          Jadi,  pengembangan  potensi  akan  sangat  tergantung  bagaimana  seseorang
                          mengenal kemampuannya, lalu mengembangkannya. Pengembangan potensi diri

                          adalah tindakan mengurangi kekurangan dan memperbesar kekuatannya.


                  3.  Jenis-jenis potensi diri

                     Terdapat beberapa jenis potensi diri, diantaranya yaitu:
                     Potensi Berfikir

                     Manusia mempunyai potensi berfikir. Seringkali Allah swt menyuruh manusia untuk
                     berfikir, maka berfikir. Logikanya orang hanya disuruh berfikir karena ia memiliki

                     potensi berfikir. Maka, bisa dikatakan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk

                     belajar  informasi-informasi  baru,  menghubungkan  berbagai  informasi,  serta
                     menghasilkan pemikiran baru.

                     Potensi Emosi



                                                              30
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45