Page 53 - Modul Ajar - Pengembangan Kepribadian
P. 53
5. Suzuki (1993:1-2) mempunyai pandangan yang menarik tentang bakat. Ia
beranggapan kata sejak lahir digunakan secra ceroboh didalam pernyataan sejak
lahir ketika kita mengatakan anak mempunyai bakat sejak lahir sebenarnya telah
berusia lima atau enam tahun. Ketika kita melihat bayi yang baru lahir tentu kita
tidak akan pernah bisa memastikan apakah bayi tersebut nantinya jadi pemain bola
yang baik, pemain music ataukah menjadi seorang sasatrawan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa bakat adalah kemampuan
yang dibawa sejak lahir yang dengan latihan-latihan tertentu akan memperoleh
berbagai macam pengetahuan dan ketrampilan khusus.
HUBUNGAN ANTARA BAKAT, KEMAMPUAN DAN PRESTASI
Utami Munandar Menyatakan erwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah
prestasi (Muhammad ali, dkk, 2005 ;80) kerana bakat dan kemampuan sangat
menentukan prestasi seseorang. Orang yang memiliki bakat matematika diprediksikan
mampu mencapai prestasi yang menonjol dalam bidang matematika.
Perlu ditekankan bahwa karena bakat masih bersifat potensial, seseorang yang
berbakat belum tentu mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidangnya jika
tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya secara maksimal.
Bakat khusus yang memperoleh kesempatan maksimal dan dikembangkan sejak dini
serta didukung oleh fasilitas dan motifasi yang tinggi, akan dapat terealisasikan dalam
bentuk prestasi unggul.
16. Dimensi bakat
Guildford (Sunaryo, 2004) mengemukakan bahwa terdapat tiga dimensi yang
terkandung dalam bakat, yaitu sebagai berikut :
1. Dimensi perseptual, yaitu kemampuan di dalam melakukan persepsi yang
mencakup kepekaan indra, perhatian, orientasi ruang dan waktu serta kecepatan
persepsi.
2. Dimensi psikomotor, mencakup kekuatan, impuls, kecepatan gerak, kecermatan
dan kordinasi.
3. Dimensi intelektual, mencakup ingatan, pengenalan, berpikir dan evaluatif.
17. Jenis-Jenis bakat khusus
43