Page 51 - Modul Ajar - Pengembangan Kepribadian
P. 51

Pembentukan citra diri merupakan gabungan dari potensi diri yang dirumuskan dalam

                     IQ,  EQ, dan SQ (Intuititive Ability dan Value ) yang dipengaruhi oleh latar belakang
                     (motif  dan  citra)  juga  dipengaruhi  oleh  dimensi  waktu  yang  nantinya  akan

                     menghasilkan Visi (Wisdom dan Irfan). Secara sederhana pembentukan citra diri dan

                     konsep diri dapat digambarkan sebagai berikut:
                     Citra diri pada awalnya merupakan konsep diri yang digabungkan dengan peran sosial

                     seseorang.  Dari  konsep  diri  inilah,  kemudian  terbentuk  sikap  dan  perilaku    diri
                     seseorang. Hasil pembentukan citra diri ini secara kasat mata dapat dilihat dari pola

                     perilaku  atau  kebiasaan  kita  yang  merupakan  gabungan  dari  keterampilan,

                     pengetahuan,  dan  sikap.  Konsep  gabungan  ini  yang  kemudian  dikenal  dengan
                     kompetensi.

                     Konsep  pola  perilaku  ini  secara  signifikan  ditentukan  oleh  apa  yang    seseorang
                     pikirkan    mengenai  pikiran  orang  lain  terhadapnya.  Jadi  penekananya  adalah

                     pentingnya respon orang lain yang diinterpretasikan secara subjektif sebagai sumber
                     data primer mengenai diri sendiri.

                     Perwujudan dan pembentukan citra diri dilakukan untuk bisa mengenali diri sendiri

                     dan membedakannya dengan orang lain. Kesadaran seperti ini tidak hanya  berlaku
                     secara individual saja tetapi dalam wujud kelompok, baik kelompok besar maupun

                     kelompok kecil, selalu mempunyai identitas kelompok yang berbeda dengan crowd
                     (kerumunan). Sebagai  contoh, satu bangsa misalnya Indonesia mempunyai lambang-

                     lambang kenegaraan, bendera merah putih yang membedakannya dengan bangsa lain,

                     Lagu Indonesia Raya, Burung Garuda, dan sebagainya yang kesemuanya merupakan
                     atau menandakan identitas  diri.

                     Salah satu tolak ukur dalam konsep diri adalah penghargaan diri yaitu perasaan anda
                     mengenai nilai diri (self worth). Penghargaan diri dapat dikaitkan dengan penampilan

                     fisik,  kecerdasan,  sifat,  dan  sebagainya  dalam  keanggotaan  kelompok  yang

                     kesemuanya bersifat subjektif. Boleh jadi tidak ada kaitan sama sekali antara keadaan
                     sesungguhnya dengan perasaan mengenai nilai diri sendiri (Sternberg dan Kolligian,

                     1990).


                                                              41
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56