Page 52 - MODUL MANAJEMEN SDM
P. 52
terhadap standar (ini biasanya melibatkan beberapa formulir penilaian); dan
(3) memberikan umpan balik kepada karyawan dengan tujuan
membantunya untuk menghilangkan defisiensi kinerja atau utuk terus
berkinerja di atas standar. Menurut Mondy (2016), titik awal proses
penilaian kinerja adalah pengidentifikasian sasaran – sasaran kinerja.
Sebuah sistem penilaian mungkin tidak dapat secara efektif memenuhi setiap
tujuan yang diinginkan, sehingga manajemen harus memilih tujuan –
tujuan yang spesifik yang diyakini paling penting dan secara realistis bisa
dicapai. Langkah berikutnya dari siklus yang terus menerus ini berlanjut
dengan menetapkan kriteria – kriteria kinerja danmengkomunikasikan
ekspetaksi-eksektasi kinerja tersebut kepada mereka yang berkepentingan,
4. Adapun 6 aspek pengukuran kinerja adalah :
1. Hasil kerja: tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan
sejauh mana pengawasan dilakukan.
2. Pengetahuan pekerjaan: tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas
pekerjaan yang ajan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas
dari hasil kerja,
3. Inisiatif: tingkat inisiatif selama menjalankan tugas pekerjaan khususnya
dalam hal penanganan masalahmasalah yang timbul.
4. Kecakapan mental: tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima
insturksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang
ada.
5. Sikap: tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan
tugas pekerjaan.
6. Disiplin waktu dan absensi: tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran.
5. Adapun metode penilaian kinerja adalah:
a. Metode BARS (Behaviorally Anchored Rating Scale)
42

