Page 34 - Modul Praktikum - Praktikum Rekam Medis
P. 34
a) Terbatasnya ruang penyimpanan berkas rekam medis
b) Terbatasnya rak penyimpanan berkas rekam medis
c) Penambahan berkas rekam medis pasien baru tidak seimbang dengan penyusutan
berkas rekam medis aktif ke inaktif
d) Kurangnya tenaga khusus untuk pemeliharaan/pengelolaan berkas rekam medis
inaktif
e) Adanya rasa kekhawatiran akan kehilangan informasi medis/kesehatan
4. Dasar Hukum tentang Sistem Retensi
a) Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/MenKes/Per/III/2008 tentang rekam medis,
Pasal 8 ayat (1): Rekam Medis Pasien Rawat Inap di rumah sakit wajib disimpan
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir
pasien berobat atau dipulangkan.
Pasal 8 ayat (2): Setelah batas waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan kecuali ringkasan pulang dan persetujuan
tindakan medik.
Pasal 8 ayat (3): Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun
terhitung dari tanggal dibuatnya ringkasan tersebut.
b) Surat Edaran Dirjen Yanmed No. HK.00.06.1.5.01160 tahun 1995 tentang Petunjuk
Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis Dasar dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis
di Rumah Sakit:
1) Arsip rekam medis adalah naskah-naskah/berkas-berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan (termasuk film), pengobatan
tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
2) Arsip rekam medis inaktif adalah naskah/berkas yang telah disimpan minimal
selama 5 (lima) tahun di unit kerja rekam medis dihitung sejak tanggal terakhir
pasien tersebut dilayani pada sarana pelayanan kesehatan atau 5 (lima) tahun setelah
meninggal dunia.
3) Tim rekam medis adalah suatu tim yang dibentuk dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit yang mempunyai tugas membantu Direktur Rumah Sakit dalam
penyelenggaraan rekam medis.
4) Arsip rekam medis yang mempunyai sifat khusus, adalah arsip rekam medis yang
tercipta dari kegiatan pelayanan orthopaedi dan prothese, penyakit jiwa, penyakit
akibat ketergantungan obat dan penyakit kusta.
37