Page 16 - Modul Ajar - Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan
P. 16

dari  perbaikan  produktivitas  karyawan.  Oleh  karena  itu,  pemahaman  tentang

                        perilaku organisasi menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan kinerjanya.
                        Karyawan  sebagai  individu  ketika  memasuki  perusahaan  akan  membawa

                        kemampuan,  kepercayaan  pribadi,  pengharapan-pengharapan,  kebutuhan  dan

                        pengalaman  masa  lalunya  sebagai  karakteristik  individualnya.  Oleh  karena  itu,
                        maaf-maaf kalau kita mengamati karyawan baru di kantor. Ada yang terlampau

                        aktif,  maupun  yang  terlampau  pasif.  Keagresifan,  kekompetitifan  dan  ke  tak
                        bergantungan  seseorangan  merupakan  karakterisrik  kepribadian  yang  bisa

                        dikembangkan  sejak  usia  dini.  (Robbin,  2006).  Semua  perilaku  dibentuk  oleh

                        kepribadian dan pengalaman belajar yang telah dijumpai. Hal ini dapat dimengerti
                        karena  karyawan  baru  biasanya  masih  membawa  sifat-sifat  karakteristik

                        individualnya.  Selanjutnya  karakteristik  ini  menurut  Thoha  (1983),  akan
                        berinteraksi dengan tatanan organisasi seperti: peraturan dan hirarki, tugas-tugas,

                        wewenang dan tanggung jawab, sistem kompensasi dan sistem pengendalian. Hasil
                        interaksi  tersebut  akan  membentuk  perilaku-perilaku  tertentu  individu  dalam

                        organisasi.

                    4.  Karakteristik Organisasi Dan Pengaruhnya Terhadap Individu
                        a.  Karakteristik biografis

                             1)  Usia Hubungan antara usia dan kinerja merupakan isu yang makin penting
                                selama dasawarsa yang akan datang disebabkan oleh tiga alasan. Pertama,

                                ada keyakinan yang meluas bahwa kinerja merosot dengan meningkatnya

                                usia. Kedua, realitasnya adalahnya angkatan kerja yang menua. Ketiga,
                                peraturan mengenai batas usia pensiun. Makin tua usia seseorang, akan

                                makin kecil kemungkinan untuk berhenti dari pekerjaan. Semakin tua usia
                                karyawan,  makin  sedikit  kesempatan  pekerjaan  alternative  mereka.

                                Disamping itu, pekerja yang lebih tua kecil kemungkinan akan berhenti

                                karena  masa  kerja  mereka  yang  lebih  panjang  cenderung  memberikan
                                kepada mereka tingkat upah yang lebih tinggi, liburan berupah yang lebih

                                panjang, dan tunjangan pensiun yang lebih menarik.
                             2)  Jenis Kelamin

                                                               6
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21