Page 50 - Modul Ajar - Organisasi dan Manajemen Rumah Sakit
P. 50
bentuk sarana, teknologi, dan sumber daya manusia kesehatan serta didukung
oleh pelayanan kesehatan masyarakat tersier.
a) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat sekunder menjadi
tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Provinsi
sebagai fungsi teknisnya, yakni melaksanakan pelayanan kesehatan
masyarakat yang tidak sanggup atau tidak memadai dilakukan pada
pelayanan kesehatan masyarakat primer.
b) Dalam penanggulangan penyakit menular yang tidak terbatas pada suatu
batas wilayah administrasi pemerintahan (lintas kabupaten/kota), maka
tingkat yang lebih tinggi (provinsi) yang harus menanganinya.
c) Fasilitas pelayanan kesehatan penyelenggara pelayanan kesehatan
masyarakat sekunder dibangun sesuai dengan standar. Bagi fasilitas
pelayanan kesehatan masyarakat milik swasta harus mempunyai izin
sesuai peraturan yang berlaku serta dapat bekerja sama dengan unit kerja
Pemerintah dan Pemerintah Daerah, seperti laboratorium kesehatan,
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL), Balai Pengamanan
Fasilitas Kesehatan (BPFK), dan lain-lain.
c. Upaya Kesehatan Tersier
Upaya kesehatan tersier adalah upaya kesehatan rujukan unggulan yang terdiri dari
pelayanan kesehatan perorangan tersier dan pelayanan kesehatan masyarakat
tersier.
1. Pelayanan Kesehatan Perorangan Tersier (PKPT)
a) Pelayanan kesehatan perorangan tersier menerima rujukan subspesialistik
dari pelayanan kesehatan di bawahnya, dan dapat merujuk kembali ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang merujuk.
b) Pelaksana pelayanan kesehatan perorangan tersier adalah dokter
subspesialis atau dokter spesialis yang telah mendapatkan pendidikan
khusus atau pelatihan dan mempunyai izin praktik dan didukung oleh tenaga
kesehatan lainnya yang diperlukan.
43