Page 278 - Ayah - Andrea Hirata
P. 278

Ayah ~ 265


                 “Mulutnya?”

                 “Bibir atasnya  seperti dua bukit  yang bertemu,  bibir
            bawahnya seperti lengkung perahu, mulutnya selalu  terse-
            nyum.”  Ibu  berusaha menggambar sebaik mungkin  sesuai
            keterangan Sabari.
                 “Matanya, Boi?”

                 “Bulu matanya lentik, Bu, matanya indah sekali, seperti
            mata ibunya. Bola matanya cokelat dan bening. Bentuk mata-
            nya seperti buah kenari muda.”
                 Ibu melukis semuanya dan takjub melihat yang dilukis-
            nya bukan wajah seekor kucing, melainkan wajah seorang
            bocah, bocah yang tampan, yang mengingatkannya kepada
            anak kecil yang pernah dikenalnya, Zorro.
   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283