Page 9 - BUKU PELESTARIAN LINGKUNGAN ISBN 2023_Neat
P. 9

terdidik, liar, dan sebagainya sehingga harus mendapatkan

            pendidikan dari bangsa kolonial yang modern, terdidik, dan
            beradab.

                 Watson  (dalam  Faruk,  2001:  54;  Harjito,  2007:  35)

            menyebutkan bahwa Balai Pustaka didirikan untuk tujuan
            politik. Pemerintah Belanda ingin memonopoli/ menguasai

            bahan  bacaan  rakyat:  cerita-cerita  rakyat  (yang  berisi
            kebudayaan  rakyat  pribumi)  dan  hegemoni  konsepsi

            mengenai sastra ‘adiluhung’ dan sastra ‘sampah’. Monopoli
            ini  dilakukan  untuk  mengontrol  cerita-cerita  yang  dinilai

            tidak  sesuai  dengan  aturan  atau  norma,  yang  akan

            mengganggu stabilitas atau ketertiban politik.
                 Faruk (2001: 63–64; Harjito, 2007: 35) menyebutkan

            bahwa  Balai  Pustaka  membawa  misi  moral  dan  politik,
            yang tanpa disadari berkaitan dengan misi kultural, yaitu

            untuk  mencapai  modernitas  bagi  rakyat  pribumi.  Misi
            moral yang dibangun oleh Balai Pustaka adalah mengontrol

            penggunaan bahasa dan penyimpangan seksual. Sementara,

            misi    politik   yang   dibangun    adalah   mengontrol
            pengungkapan  konflik  sosial  dan  politik  yang  tercakup

            dalam SARA. Selain itu, untuk mengontrol pengungkapan

            citra negatif yang ada pada diri orang-orang Eropa sebagai
            bagian dari bangsa kolonial yang berkuasa.

                                        3
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14