Page 28 - BAB-I-Esensi-Bimbingan-dan-Konseling
P. 28

d. Tema Bimbingan dan Konseling  di Bidang Bimbingan Karier

                         Bimbingan dan konseling karir  bertujuan menfasilitasi   perkembangan,
                  eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidup konseli.

                  Dengan demikian, konseli akan (1) memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan

                  kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan; (2) memiliki pengetahuan mengenai dunia
                  kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir; (3) memiliki

                  sikap positif terhadap dunia kerja; (4) memahami relevansi kemampuan menguasai

                  pelajaran dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi

                  cita-cita karirnya masa  depan; (5)  memiliki kemampuan untuk membentuk identitas

                  karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, persyaratan kemampuan yang dituntut,
                  lingkungan  sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja; (6)

                  memiliki   kemampuan  merencanakan  masa depan, yaitu  merancang kehidupan secara

                  rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan
                  kondisi  kehidupan sosial ekonomi; (7)  membentuk pola-pola karir; (8) mengenal

                  keterampilan, kemampuan dan minat;(9) memiliki kemampuan atau kematangan untuk

                  mengambil keputusan karir.


                  C. Esensi Bimbingan dan Konseling pada Satuan Jenjang Pendidikan Usia Dini, Dasar dan
                     Menengah, serta Tinggi

                         Di dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

                  disebutkan bahwa di dalam jalur pendidikan formal, jenjang pendidikannya terdiri dari
                  Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi. Pendidikan Dasar

                  merupakan pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Bentuk pendidikan

                  dasar terdiri dari Sekolah Dasar (SD) /Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang

                  sederajat dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Stanawiyah (M.Ts) atau

                  bentuk lain yang sederajat. Pendidikan menengah merupakan kelanjutan pendidikan
                  dasar, dengan bentuk Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA), Sekolah

                  Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang

                  sederajat. Sedang Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah sekolah
                  menengah, mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan

                  doktor, diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi. Masih ada satu lagi tingkat satuan

                  pendidikan, yaitu pendidikan anak usia dini (PAUD). PAUD merupakan pendidikan yang


                                                                                                        28
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33