Page 14 - Modul Pembelajaran Sistem Reproduksi dan Program KB - Nendy Noer Fathur Rozi (175040058)
P. 14
i. Pemerintah, lembaga donor dan masyarakat harus mengambil langkah yang tepat untuk
menjamin semua pasangan dan individu yang menginginkan pelayanan kesehatan
reproduksi dan kesehatan seksualnya terpenuhi.
j. Hukumdan kebijakann harus dibuat dan dijalankan untuk mencegah diskriminasi,
pemaksaan dan kekerasan yang berhubungan dengan sekualitas dan masalah reproduksi
k. Perempuan dan laki-laki harus bekerja sama untuk mengetahui haknya, mendorong agar
pemerintah dapat melindungi hak-hak ini serta membangun dukungan atas hak tersebut
melalui pendidikan dan advokasi.
l. Konsep-konsep kesehatan reproduksi dan uraian hak-hak perempuan ini diambil dari
hasil kerja International Women’s Health Advocates Worldwide.
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi praktikum di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Menurut saudara mengapa remaja laki-laki dan perempuan dijadikan sasaran utama dari
Kesehatan Reproduksi?
2) Indonesia akan mendapatkan “Bonus Demografi“, komponen Kesehatan Reproduksi
yang mana yang dapat menjawab tantangan tersebut? mengapa?
3) Jelaskan dampak kurangnya pengetahuan remaja terhadap Pelayanan Kesehatan
Reproduksi?
4) Sebutkan 5 hak-hak reproduksi menurut ICPD dan jelaskan sesuai dengan pengetahuan
saudara?
5) Kemungkinan resiko penyakit yang akan timbul pada usia lanjut (Usila) dan menurut
saudara bagaimana pencegahanya?
Ringkasan
Kesehatan reproduksi bukan hanya mencakup kesehatan reproduksi perempuan secara
sempit misalnya masalah seputar perempuan usia subur yang telah menikah, kehamilan dan
persalinan, tetapi mencakup seluruh tahapan hidup perempuan sejak konsepsi sampai usia
lanjut. Beberapa masalah yang perlu diperhatikan dalam kesehatan reproduksi, yaitu kesehatan
reproduksi itu sendiri, PMS dan pencegahan HIV/AIDS, remaja, Keluarga Berencana, Usia
Lanjut. Faktor-faktor non klinis yang menyertai seperti faktor demografi, ekonomi, budaya dan
lingkungan, faktor biologis dan faktor psikologis yang mempengaruhi kesehatan reproduksi
dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan perempuan, oleh karena itu perlu
memberikan pemahaman akan keterlibatan perempuan, dengan harapan semua perempuan
mendapatkan hak-hak reproduksinya dan menjadikanya kehidupan reproduksinya menjadi
lebih berkualitas. Intervensi pemerintah