Page 21 - Modul Pembelajaran Sistem Reproduksi dan Program KB - Nendy Noer Fathur Rozi (175040058)
P. 21

keduanya, terutama dalam masyarakat. Proses tersebut lama kelamaan menjadi kebiasaan dan
               membudaya. Dan berdampak pada terciptanya perlakuan diskriminatif terhadap salah satu jenis
               kelamin sehingga muncul istilah gender yang mengacu pada perbedaan peran antara laki-laki
               dan perempuan yang terbentuk dari proses perubahan peran dan status tadi baik secara sosial
               ataupun budaya.
                     Diskriminasi:  adalah  pelayanan  yang  tidak  adil  terhadap  individu  tertentu,  di  mana
               layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut.  Diskriminasi
               merupakan  suatu  kejadian  yang  biasa  dijumpai  dalam  masyarakatmanusia,  ini  disebabkan
               karena  kecenderungan  manusian  untuk  membeda-bedakan  yang  lain.  Inti  dari  diskriminasi
               adalah perlakuan berbeda.
                     Akibat pelekatan sifat-sifat gender tersebut, timbul masalah ketidakadilan (diskriminasi)
               gender, yaitu :

               a.    Marginalisasi (Peminggiran)
                     Proses  marginalisasi  (peminggiran/pemiskinan)  yang  mengakibatkan  kemiskinan,
               banyak  terjadi  dalam  masyarakat.  Marginalisasi  perempuan  sebagai  salah  satu  bentuk
               ketidakadilan  gender.  Sebagai  contoh,  banyak  pekerja  perempuan  tersingkir  dan  menjadi
               miskin  akibat  dari  program  pembangunan  seperti  internsifikasi  pertanian  yang  hanya
               memfokuskan petani laki-laki. Perempuan dipinggirkan dari berbagai jenis kegiatan pertanian
               dan industri yang lebih memerlukan keterampilan yang biasanya lebih banyak dimiliki laki-
               laki.Selain itu perkembangan teknologi telah menyebabkan apa yang semula dikerjakan secara
               manual oleh perempuan diambil alih oleh mesin yang umumnya dikerjakan oleh tenaga laki-
               laki. Beberapa contoh marginalisasi yaitu pemupukan dan pengendalian hama dengan teknologi
               baru laki-laki yang mengerjakan, pemotongan padi dengan peralatan sabit, mesin diasumsikan
               hanya laki-laki yang dapat mengerjakan, menggantikan tangan perempuan dengan alat panen
               ani-ani, usaha konveksi, pembantu rumah tangga menyerap lebih banyak perempuan dari pada
               laki-laki.

               b.    Subordinasi (Penomorduaan)
                     Subordinasi pada dasarnya adalah keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap
               lebih  penting  atau  lebih  utama  dibanding  jenis  kelamin  lainnya.  Sudah  sejak  dahulu  ada
               pandangan  yang  menempatkan  kedudukan  dan  peran  perempuan  lebih  rendah  dari  laki-
               laki.Banyak kasus dalam tradisi, tafsiran ajaran agama maupun dalam aturan birokrasi yang
               meletakan kaum perempuan sebagai subordinasi dari kaum laki-laki.
                     Kenyataan  memperlihatkan  bahwa  masih  ada  nilai-nilai  masyarakat  yang  membatasi
               ruang gerak terutama perempuan dalam kehidupan. Sebagai contoh apabila seorang isteri yang
               hendak mengikuti tugas belajar, atau hendak berpergian ke luar negeri harus mendapat izin
               suami, tetapi kalau suami yang akan pergi tidak perlu izin dari isteri.

               c.    Pandangan Stereotype (Citra Baku)
                     Stereotipe dimaksud adalah citra baku tentang individu atau kelompok yang tidak sesuai
               dengan kenyataan empiris yang ada. Pelabelan negatif secara umum selalu
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26