Page 24 - Modul Pembelajaran Sistem Reproduksi dan Program KB - Nendy Noer Fathur Rozi (175040058)
P. 24

reproduksinya serta ketidaksetaraan gender. Masalah-masalah tersebut, misalnya konsekwensi
               dengan  kehamilan  dan  ketika  melahirkan  seperti  anemia,  aborsi,  puerperal  sepsis  (infeksi
               postpartum), perdarahan, ketidakberdayaan dalam memutuskan bahkan ketika itu menyangkut
               tubuhnya sendiri (“tiga terlambat”). Sebagai perempuan, dia juga rentan terpapar penyakit yang
               berkaitan  dengan  IMS  dan  HIV/AIDS,  meskipun  mereka  sering  hanya  sebagai  korban.
               Misalnya: metode KB yang hanya difokuskan pada akseptor perempuan, perempuan juga rentan
               terhadap kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan ditempat kerja, dan diperjalanan.

               e.    Isu Gender di Masa Tua.
                     Di usia tua baik laki-laki maupun perempuan keadaan biologis semakin menurun. Mereka
               merasa  terabaikan  terutama  yang  berkaitan  dengan  kebutuhan  mereka  secara  psikologis
               dianggap  semakin  meningkat.  Secara  umum,  umur  harapan  hidup  perempuan  lebih  tinggi
               dibandingkan  laki-laki.  Namun  umur  panjang  perempuan  berisiko  ringkih,  terutama  dalam
               situasi soaial-ekonomi kurang. Secara kehidupan social biasanya mereka lebih terlantar lagi,
               terutama  yang  berkaitan  dengan  kebutuhan  yang  semakin  banyak  dan  semakin  tergantung
               terhadap sumber daya. Osteoporosis banyak diderita oleh perempuan  di masa tua, yaitu delapan
               kali lebih banyak dari pada laki-laki. Depresi  mental  juga lebih banyak  diderita orang tua,
               terutama karena merasa ditinggalkan.

                     Gender mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan laki-laki dan perempuan. Hal ini
               semakin dirasakan dalam ruang lingkup kesehatan reproduksi antara lain karena hal berikut :
               1)    Masalah  kesehatan  reproduksidapat  terjadi  sepanjang  siklus  hidup  manusia  seperti
                     masalah inces yang terjadi pada masa anak-anak dirumah, masalah pergaulan bebas ,
                     kehamilan remaja.
               2)    Perempuan  lebih  rentan  dalam  menghadapi  resiko  kesehatan  reproduksi  seperti
                     kehamilan,  melahirkan,  aborsi  tidak  aman  dan  pemakaian  alat  kontrasepsi.  Karena
                     struktur alat reproduksi yang rentan secara social atau biologis terhadap penularan IMS
                     termasuk STD/HIV/AIDS.
               3)    Masalah  kesehatan  reproduksi  tidak  terpisah  dari  hubungan  laki-laki  dan  perempuan.
                     Namun  keterlibatan,  motivasi  serta  partisipasi  laki-laki  dalam  kesehatan  reproduksi
                     dewasa ini masih sangat kurang.
               4)    Laki-laki juga mempunyai masalah kesehatan reproduksi, khususnya berkaitan dengan
                     IMS. HIV, dan AIDS. Karena ini dalam menyusun strategi untuk memperbaiki kesehatan
                     reproduksi harus dipertimbangkan pula kebutuhan, kepedulian dan tanggung jawab laki-
                     laki.
               5)    Perempuan rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga (kekerasan domestik) atau
                     perlakuan kasar yang pada dasarnya bersumber gender yang tidak setara.
               6)    Kesehatan reproduksi lebih banyak dikaitkan dengan urusan perempuan seperti KB.
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29