Page 28 - Modul Pembelajaran Sistem Reproduksi dan Program KB - Nendy Noer Fathur Rozi (175040058)
P. 28
Topik 3
Kesehatan Reproduksi Terpadu
A. PENGERTIAN KESEHATAN REPRODUKSI TERPADU (PKRT)
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu (PKRT), dilaksanakan secara terpadu
(integrative) dan diselenggaran dalam bentuk “one stop service“ dimana klien dapat menerima
semua pelayanan yang dibutuhkan. Pelayanan PKRT harus diberikan secara terpadu dan
berkualitas yang memenuhi aspek Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dengan
memperhatikan hak reproduksi individu/perorangan dan pelayanan terpadu tersebut harus
berorientasi pada kebutuhan klien. Dalam memenuhi prinsip penyelenggarakaan PKRT, untuk
memberi pelayanan yang baik maka setiap kabupaten diharapkan mempunyai minimal 4
(empat) Puskesmas yang memberikan pelayanan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu.
Pada PKRT prioritas pelayanan diberikan kepada empat komponen kesehatan reproduksi
yang menjadi masalah pokok di Indonesia, yaitu:
Kesehatan Ibu dan Anak meliputi :
1. Pelayanan antenatal, persalinan dan nifas memasukkan unsur pelayanan pencegahan dan
penanggulangan IMS serta melakukan motivasi klien untuk pelayanan KB dan
memberikan pelayanan KB postpartum. Dalam pertolongan persalinan dan penanganan
bayi baru lahir perlu diperhatikan pencegahan umum terhadap infeksi.
2. Pelayanan pasca abortus memasukkan unsur pelayanan pencegahan dan penanggulangan
IMS serta konseling KB pasca-abortus.
3. Penggunaan Buku KIA sejak ibu hamil sampai anak umur 5 tahun.
4. Pelaksanaan kunjungan neonatal.
5. Pelayanan kesehatan neonatal esensial yang meliputi perawatan neonatal dasar dan tata-
laksana neonatal sakit.
6. Pendekatan MTBS bagi balita sakit.
7. Pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang anak.
PKRT terdiri dari dua macam pelayanan kesehatan reproduksi yaitu Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Esensial (PKRE) dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Komprehensif (PKRK).
B. PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI ESENSIAL (PKRE)
Keluarga Berencana
Pelayanan KB memasukkan unsur pelayanan pencegahan dan penanggulangan IMS,
termasuk HIV/AIDS. Pelayanan KB difokuskan selain kepada sasaran muda usia paritas rendah
(mupar) yang lebih mengarah kepada kepentingan pengendalian populasi, juga