Page 6 - Orde Baru
P. 6
menguntungkan elit politik dan pengusaha besar, sementara masyarakat lokal sering kali
tidak mendapatkan manfaat langsung dari proyek tersebut. Kesenjangan ekonomi antara kaya
dan miskin semakin meningkat, dan ketidakadilan sosial menjadi isu yang krusial selama
periode ini (Nasution, 2021). Korupsi juga menjadi masalah serius, di mana praktik kolusi
antara pemerintah dan pengusaha sering terjadi.
C. Kebijakan Sosial dan Budaya
Di bidang sosial dan budaya, Orde Baru menerapkan kebijakan yang mengedepankan
nilai-nilai Pancasila dan mengurangi pengaruh budaya asing. Pemerintah mengontrol media
massa dan membentuk lembaga yang bertanggung jawab untuk menjaga norma-norma sosial
dan budaya. Program-program pendidikan diarahkan untuk menanamkan nilai-nilai
nasionalisme dan kesetiaan kepada pemerintah. Pendidikan formal dan non-formal dijadikan
alat untuk menyebarluaskan ideologi Orde Baru (Heryanto, 2018).
Pendidikan di bawah Orde Baru juga mengalami banyak perubahan, termasuk
peningkatan akses pendidikan dasar. Namun, meskipun banyak sekolah dibangun, kurikulum
yang digunakan sering kali lebih menekankan pada doktrin politik pemerintah daripada
pengembangan kritis siswa. Ini berkontribusi pada pembentukan generasi yang kurang peka
terhadap isu-isu sosial dan politik (Lindsey, 2018).
Kebijakan pengendalian budaya juga meliputi pengawasan terhadap seni dan hiburan.
Banyak karya seni yang dianggap tidak sesuai dengan ideologi pemerintah dibatasi atau
dilarang. Kegiatan kebudayaan yang tidak sejalan dengan Pancasila seringkali dianggap
sebagai bentuk ancaman. Hal ini menciptakan suasana di mana kreativitas dan ekspresi
individu terkekang, dan banyak seniman serta intelektual yang memilih untuk bersikap diam
(Cribb, 2016).
Kebijakan Orde Baru, meskipun berhasil dalam menciptakan stabilitas dan
pertumbuhan ekonomi pada awalnya, meninggalkan warisan yang kompleks. Di satu sisi,
pertumbuhan ekonomi yang pesat dan pembangunan infrastruktur dapat dilihat sebagai
pencapaian. Namun, pada saat yang sama, praktik pelanggaran hak asasi manusia dan
pembatasan kebebasan sipil menciptakan ketidakpuasan yang mendalam di kalangan
masyarakat. Dengan jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, Indonesia mulai memasuki era
reformasi yang berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi selama Orde Baru
(McLeod, 2019).
E. Dampak Orde Baru
Masa Orde Baru di Indonesia, yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998,
menghasilkan dampak yang signifikan bagi masyarakat, ekonomi, dan politik negara.
Kebijakan yang diterapkan oleh rezim Soeharto memiliki dua sisi, yaitu dampak positif dan
negatif. Memahami kedua sisi ini sangat penting untuk menganalisis warisan yang
ditinggalkan Orde Baru bagi Indonesia.
A. Dampak Positif
Salah satu dampak positif paling mencolok dari Orde Baru adalah pertumbuhan
ekonomi yang signifikan. Selama periode ini, Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan
ekonomi sekitar 7% per tahun, terutama pada tahun 1970-an dan 1980-an (World Bank,