Page 26 - E-MODUL INTERAKTIF BERBASIS STUDI KASUS SEL
P. 26
A. Struktur Sel
Menurut Ardiputra et al. (2025:18), struktur sel tersusun dari berbagai komponen yang
C. Struktur Sel
bekerja sama secara sinergis untuk mendukung fungsi biologis dan kelangsungan hidup sel.
Masing-masing bagian memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan fungsi optimal
sel secara keseluruhan. Misalnya, membran sel berperan sebagai penjaga selektif yang
mengontrol pertukaran zat, sementara organel seperti mitokondria berfungsi sebagai
pembangkit energi. Di sisi lain, sitoskeleton memberikan struktur penopang dan
memfasilitasi pergerakan di dalam sel. Terdapat tiga bagian utama yang menyusun setiap
sel, yaitu:
1. Membran Sel
Membran sel adalah lapisan tipis elastis dengan ketebalan sekitar 7,5-10 nanometer
yang tersusun dari berbagai komponen utama, seperti protein (55%), fosfolipid (25%),
kolesterol (13%), lipid lain (4%), dan karbohidrat (3%). Membran ini berfungsi sebagai
barrier selektif yang mengatur transportasi zat masuk dan keluar sel dengan struktur
lapisan ganda fosfolipid yang memiliki sifat hidrofobik dan hidrofilik. Sifat ini
memungkinkan beberapa zat tertentu melewati membran sel, sementara yang lain tidak.
Contohnya, molekul kecil seperti oksigen dan karbon dioksida dapat berdifusi secara bebas
melalui membran. Namun, ion dan molekul besar membutuhkan saluran protein atau
mekanisme transportasi aktif untuk bisa masuk atau keluar sel. Membran sel memiliki dua
jenis protein utama, yaitu:
Protein integral: Protein ini tertanam dalam lapisan membran dan membentuk pori-
pori atau saluran yang memungkinkan zat-zat tertentu untuk melewati membran.
Selain itu, protein integral juga berperan dalam transportasi aktif, yaitu memindahkan
ion atau molekul melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP.
Contohnya adalah pompa natrium-kalium (Na+K+pump), yang menjaga
keseimbangan ion dalam sel dengan memompa natrium keluar dan dua ion kalium
masuk secara bersamaan.
Protein perifer: Protein ini melekat pada permukaan membran tanpa menembusnya, dan
biasanya berfungsi sebagai enzim atau penghubung dalam proses komunikasi antar sel.
Protein perifer berperan dalam berbagai fungsi seluler, termasuk sebagai reseptor untuk
sinyal eksternal, regulator aktivitas enzim, dan mediator dalam interaksi antar sel.
Contoh protein perifer adalah spektrin, yang membantu menjaga bentuk dan
fleksibilitas sel darah merah.
I
23
Pengembangan E-Modul Berbasis Studi Kasus