Page 71 - E-MODUL INTERAKTIF BERBASIS STUDI KASUS SEL
P. 71

Setiap  pasangan  kromosom  homolog  berada  pada  bidang  ekuator  karena  tarikan

                benang spindel dari arah yang berlawanan, dengan sentromer tiap pasangan kromosom
                terikat oleh benang spindel.
             3)  Anafase I

                   Pada  tahap  ini,  setiap  pasangan  kromosom  homolog  terpisah  atau  bergerak  ke  kutub
             yang  berlawanan,  sehingga  masing-masing  kutub  akan  menerima  separuh  dari  jumlah
             kromosom.

              4) Telofase I
                  Adapun yang terjadi pada tahapan telofase I adalah sebagai berikut:
                Membran inti dan nukleolus mulai terbentuk kembali.

                Terjadi proses sitokinesis.
                Membran plasma terbentuk untuk memisahkan sel anakan.
                Terbentuk 2 sel anakan yang bersifat haploid (n).



                         b. Meiosis II

                     Meiosis II berlangsung seperti mitosis, tetapi dengan sel induk yang bersifat haploid

              (n). Tahapan meiosis II adalah sebagai berikut.
             1) Profase II

                Membran nukleus melebur.
                Kromatin berkondensasi menjadi kromosom.

              2) Profase II
                Pasangan kromosom homolog berada pada bidang ekuator.

                Masing-masing sentromer melekat pada benang - benang spindel.
              3) Anafase II

                Sentromer membelah menjadi dua.
                Kromatid  yang  berpasangan  saling  berpisah  dan  bergerak  ke  arah  kutub  yang
                berlawanan  karena  tertarik  oleh  benang-benang  spindel,  yang  menyebabkan  terjadi
                reduksi kromosom.

              3) Telofase II
                Kromatid berubah menjadi kromatin di kutub.

                Nukleolus dan membran nukleus terbentuk kembali.
                Terjadi pembentukan sekat atau membran plasma yang membagi sitoplasma menjadi
                dua bagian.
                Terbentuk 4 sel anakan yang bersifat haploid (n) dengan jumlah kromosom 1/2 dari

                kromosom induknya.

          I
                                                                                                             68




             Pengembangan E-Modul Berbasis Studi Kasus
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76