Page 85 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 85
Maluku. 2).Portugis dijadikan sekutu Ternate untuk menghadapi
musuh-musuh kerajaan Ternate. Tahun 1521 Portugis dibawah
pimpinan Antonio De Brito mendirikan benteng Santo Paolo atas izin
Sultan Ternate (Sultan Abidin). Sebagai imbalannya, Portugis
meminta hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate.
Tahun 1605 Portugis meninggalkan Maluku dan menuju Pulau Timor.
Selain Maluku, Portugis juga menguasai Sumatera dengan maksud
memonopoli Lada. Akan tetapi usaha Portugis ditentang Aceh. Di
Jawa Portugis hanya dapat berdagang dengan Pasuruan dan
Blambangan yang masih beragama Hindu. Daerah pulau Jawa sudah
dikuasai Demak yang beragama Islam dan sangat menentang
Portugis.
Bangsa Spanyol mencapai Maluku tahun 1521, dalam
pelayarannya dari Philipina, mereka singgah di pelabuhan Tidore,
Bacan, dan Jailolo untuk memborong rempah-rempah. Tindakan ini
membuat Portugis tersaingi. Timbul ketegangan dan untuk
menghindari konflik mereka membuat perjanjian tahun 1529 dengan
nama perjanjian Saragosa isinya antara lain: a). Portugis menguasai
Maluku hingga Tanjung Harapan, b). Spanyol menguasai Philipina.
Sejak adanya perjanjian tersebut Spanyol meninggalkan Indonesia
dan menguasai Philipina.
Belanda juga tidak mau ketinggalan dalam rangka mencari
rempah-rempah. Bagaimana Belanda bisa sampai ke Nusantara?
Penyebabnya ada dua hal : 1). Meletusnya Perang selama 80 tahun
antara Belanda dan Spanyol (1568-1648). Mulanya bersifat perang
agama yaitu antar Khatolik (Spanyol) melawan Protestan (Belanda).
Kemudian berkembang menjadi menjadi perang ekonomi dan politik.
2) Raja Philip II (Spanyol) menutup kota Lisabon (Portugis) bagi kapal-
kapal Belanda tahun 1585). Adanya petunjuk jalan ke Nusantara dari
Jan Huygen Van Linscoten, mantan pelaut Belanda yang bekerja pada
Portugis sewaktu melakukan ekspedisi ke Nusantara.
Meldawati, M.Pd. 76

