Page 90 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 90
menjual dengan harga tinggi. 5) Pinjaman paksa kepada orang-orang
kaya, 6) menjual tanah-tanah milik pemerintah kepada orang-orang
kaya atau pengusaha-pengusaha dengan alasan membuka Jawa
untuk usaha swasta tanpa ketentuan yang mengatur tentang
penduduk yang hidup diatasnya. Tanah yang dijual antara lain di
sebelah barat dan timur Batavia, di Jawa dan Jawa timur.
Tindakan-tindakan Daendels tidak hanya merugikan rakyat
pribumi, tetapi juga bagi orang-orang Eropa sendiri, menyebabkan
mereka membenci Daendels dan melaporkan segala tindak tanduk
Daendels ke negeri Belanda. Sementara di Eropa terjadi lagi
pergeseran kekuasaan. Tahun 1810 kerajaan Belanda dikuasai
langsung oleh Napoleon, Napoleon memutuskan untuk mengganti
Deandels dengan Janssens, seorang yang lebih moderat dan bekas
Gubernur Afrika Selatan. Janssens tiba di Batavia tanggal 11 Mei
1811, ia tidak dapat berbuat banyak karena situasi telah sangat
gawat, disebabkan :a) Raja-raja yang selama ini ditekan Daendels
sedang siap-siap menanti saat yang baik untuk meruntuhkan kuasa
Belanda. b) Kas kosong dan bantuan dari Eropa tidak mungkin sama
sekali. c) Tentara sangat menyedihkan keadaannya.
Dalam keadaan yang demikian, Mauritus jatuh ketangan
Inggris pada tanggal 4 Agustus 1811 berada di ambang Jakarta
dengan 60 (100) kapal angkatan laut dan tanpa korban yang berarti
Batavia jatuh pada tanggal 26 Agustus 1811. Janssens masih
mencoba mempertahankan Jawa, tapi gagal karena raja-raja tidak
ada yang bersedia menolong tanggal 18 September 1811 Janssens
menyera. Janssens tidak bisa berbuat apa-apa karena kuatnya
desakan Inggris serta perlawanan rakyat. Janssens tidak berdaya
menghadapinya dan keadaan negara yang semakin bertambah buruk.
Dalam strategi perang ketika itu dikenal ungkapan yang menyatakan
bahwa “barang siapa menguasai Jawa, maka ia akan menguasai
Nusantara dan barang siapa yang menduduki Batavia, maka akan
Meldawati, M.Pd. 81

