Page 89 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 89
berakhirnya kongsi dagang Belanda yaitu VOC. Maka sejak 1800
Belanda mulai menjajah Indonesia. Untuk melaksanakan konsep
politik konservatif Pemerintahan Belanda menunjuk dan mengirim
gubernur Jenderal yang pertama yaitu Herman William Daendels.
3. Gubernur Jenderal Herman Willian Daendels (1808-1811)
Negeri Belanda semenjak tahun 1795 berada dibawah
dominasi Perancis. Pada bulan Juni 1806 Napoleon Bonaparte
menempatkan adiknya Louis Bonaparte sebagai penguasa Belanda.
Louis inilah yang kemudian mengirim Marsekal Herman Wiilem
Deandelas (berangkat awal tahun 1807-Juni 1808) sebagai gubernur
Jenderal di Batavia (1808-1811) dengan tugas khusus. Dia harus
memperkuat Jawa sebagai daerah basis untuk menghadapi Inggris di
Lautan Hindia. Disamping itu, dia bertugas menyelidiki dan
melaporkan masalah-masalah sekitar contingenten dan
melaksanakan pemerintahan baru (liberal).
Daeandels adalah anti feodal, rasa anti feodalnya tercermin
dari perubahan-perubahan yang dilakukan. Daerah Jawa yang
dikuasainya dibagi atas prefektur-prefektur (gaya Perancis) masing-
masingnya di kepalai oleh seorang Prefek (setingkat presiden). Prefek
mempunyai kekuasaan politik, administratif, keuangan, militer dan
kehakiman. Prefek bertindak sebagai Wakil Gubernur Jenderal
(semua prefek bertanggungjawab kepada gubernur Jenderal).
Secara Umum Kebijakan Daendels antara lain sebagai berikut:
1) Mencetak uang kertas secara tidak terkendali sehingga hampir
tidak bernilai lagi, dan menghilangkan kepercayaan penduduk. 2)
Sistem pajak VOC tetap diberlakukan. Hal itu berarti contingenten
dan verplichte leveranties tetap dipertahankan. 3) Pemimpin-
pemimpin tradisional sampai Kepala Desa ditunjuk Belanda. Bupati-
bupati (yang telah digaji) dilarang menerima upeti atau tenaga kerja
rodi (hak-hak tradisional) serta fasilitas-fasilitas lainnya. 4) Dia
melakukan monopoli beras; membeli dengan harga murah dan
Meldawati, M.Pd. 80

