Page 92 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 92

menjadi  16  Keresidenan.  Tiap  keresidenan  dibentuk
                     Landraad (badan pengadilan).
                  Kebijakan  Raffles  yang  paling  fenomenal  diterapkan  di
            Indonesia dikenal dengan sistem sewa Tanah. Dalam melaksanakan
            kebijakan  sistem  sewa  tanah  ternyata  mengalami  kegagalan
            disebabkan:  Sistem  feodal  telah  berakar  dan  menjadi  tradisi
            Indonesia.  Pegawai  pemerintahan  (kolektor)  yang  cakap  untuk
            mengendalikan  pelaksanaan  sistem  ini  terbatas.  Rakyat  Indonesia
            belum  siap  menerima  sistem  yang  baru.  Belum  terbiasa  dengan
            aturan  sewa  menyewa,  apabila  ekonomi  uang  (subsistensia).
            Kepemilikan  tanah  masih  berciri  tradisonal  (warisan  adat)  sehingga
            mengalami kesulitan dalam prosedur (cara) pengambilan tanah.
                  Pada  tahun  1814,  Napoleon  Bonaparte  akhirnya  menyerah
            kepada Inggris. Belanda lepas dari kendali Prancis hubungan antara
            Belanda  dan  Inggris  sebenarnya  akur,  dan  mereka  mengadakan
            pertemuan  di  London  Inggris.  Pertemuan  ini  menghasilkan
            kesepakatan yang tertuang dalam convention of London 1814.  Isinya
            Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya yang dulu direbut
            Inggris.  Status    Indonesia  dikembalikan  sebagaimana  dulu  sebelum
            perang, yaitu dibawah kekuasaan Belanda.
                  Raffles  menolak  kemudian  lari  ke  Bengkulu,  Raffles  ingin
            menutup  kekalahannya  dibidang  politik  dengan  cara  membeli
            Singapura. Akhirnya disepakati Traktat London (1824) yang isinya: 1)
            Singapura  diserahkan  kepada  Inggris,  2)  Bengkulu  diserahkan  pada
            Belanda,  3)  Kedaulatan  Aceh  diakui,  karena  takut  Aceh  berdagang
            yang akan mematikan Singapura.
                  Selanjutnya  penyerahan  wilayah  Hindia  Belanda  dari  Inggris
            kepada  Belanda  berlangsung  di  Batavia  pada  tanggal  19  Agustus
            1816. Inggris diwakili oleh John Fendall dan Belanda diwakili oleh Mr.
            Ellout, Van Der Capellan, dan Buyskes.



                                                Meldawati, M.Pd.  83
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97