Page 59 - Bahan Ajar Akuntansi Keuangan 2
P. 59

➢  Jumlah akibat kumulatif dari perubahan prinsip dilaporkan dalam laporan laba

                              rugi diantara elemen - elemen luar biasa & laba bersih. Pelaporannya dengan
                              jumlah sesudah dikurangi pajak penghasilan.

                          ➢  Laporan keuangan periode – periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi.
                          ➢  Laba sebelum elemen luar biasa & laba bersih periode sebelumnya ditunjukan

                              dalam laporan laba rugi tahun sekarang dengan jumlah yang sudah dikoreksi.

                       2)  Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif
                           Yang memerlukan retroaktif adjustment adalah:

                           ➢  Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan dari LIFO ke metode
                               yang lain.

                           ➢  Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang.

                           ➢  Perubahan dari ke full cost method yang digunakan dalam industry extractive.
                       3)  Perubahan penentuan harga pokok persediaan ke LIFO

                               Perubahan ke LIFO ini merupakan suatu pengecualian dari dua perlakuan di
                          atas  (kumulatif  dan  retroaktif).  Apabila  suatu  Perusahaan  mengganti  metode

                          penentuan  harga  pokoknya  ke  LIFO,  maka  persediaan  awal  dalam  periode
                          pergantian  metode  itu  merupakan  dasar  perhitungan  untuk  periode  tersebut  dan

                          periode-periode  berikutnya.  Pergantian  metode  ke  LIFO  ini  tidak  memerlukan

                          koreksi, baik kumulatif maupun retroaktif.


                   2.  Perubahan dalam taksiran-taksiran akuntansi
                            Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada taksiran-taksiran di mana

                       taksiran  ini  dibuat  dengan  suatu  kebijaksanaan,  misalnya  pembebanan  kerugian

                       piutang, taksiran umur dalam perhitungan depresiasi, taksiran jumlah garansi yang akan
                       dibayar, dan lain-lain. Pada periode-periode berikutnya mungkin dapat diketahui bahwa

                       taksiran-taksiran yang sudah dibuat adalah tidak benar sehingga perlu direvisi. Dalam
                       hal  taksiran  sudah  dibuat  dengan  sebaik-baiknya  tetapi  ternyata  tidak  tepat,  maka

                       perubahan- perubahan yang dibuat sebaiknya dibebankan pada periode berjalan dan

                       periode-periode yang akan datang. Periode-periode yang lalu sudah tidak perlu diubah
                       karena perubahan taksiran ini baru diketahui pada periode berjalan.

                            Sebagai  contoh  misalnya  mesin  harga  perolehannya  Rp1.000.000,00  umurnya
                       ditaksir 8 tahun. Sesudah dipakai selama 5 tahun diketahui bahwa seharusnya mesin

                       tadi umurnya 10 tahun. Depresiasi yang sudah dibebankan selama 5 tahun berjumlah 5
                                                           55
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64