Page 60 - Bahan Ajar Akuntansi Keuangan 2
P. 60
x Rp125.000,00 = Rp625.000,00. Nilai buku mesin pada awal tahun keenam sebesar
Rp375.000,00. Karena taksiran umurnya berubah menjadi 10 tahun maka nilai buku
sebesar Rp375.000,00 akan dibebankan dalam waktu lima tahun, yaitu tahun keenam
sampai dengan tahun kesepuluh. Beban depresiasi tiap tahun selama sisa umur mesin
sebesar Rp375.000,00 : 5 = Rp75.000,00. Dalam hal ini tidak perlu dibuat jurnal untuk
membetulkan saldo rekening yang berhubungan.
Perubahan dalam taksiran akuntansi yang timbul sebagian atau seluruhnya dari
perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan sebagai perubahan taksiran akuntansi.
Dalam perubahan metode depresiasi, akibatnya dapat dipisahkan dari perubahan
taksiran-taksiran akuntansi (seperti umur, residu dan lain-lain). Oleh karena itu
perubahan metode depresiasi harus diperlakukan sebagai perubahan prinsip akuntansi
dan perubahan taksiran umur, nilai residu dan lain-lain diperlakukan sebagai perubahan
taksiran akuntansi.
3. Perubahan dalam kesatuan usaha
Laporan keuangan bisa berubah karena adanya perubahan kesatuan usaha.
Perubahan kesatuan usaha ini terjadi dalam hal disusunnya laporan keuangan
konsolidasi sebagai ganti laporan keuangan masing-masing perusahaan, perubahan-
perubahan dalam anak perusahaan yang laporan-laporannya dikonsolidasikan, atau
terjadinya penggabungan-penggabungan baru. Apabila terjadi perubahan kesatuan
usaha maka laporan keuangan tahun berjalan harus menjelaskan sifat-sifat dan sebab-
sebab perubahan itu. Di samping itu, akibat-akibat perubahan terhadap laba rugi juga
harus dicantumkan dalam laporan laba rugi sebelum elemen-elemen luar biasa, begitu
pula laba bersih dan jumlah pendapatan per lembar saham. Laporan keuangan tahun
berikutnya tidak perlu lagi mencantumkan penjelasan seperti laporan tahun berjalan.
Agar laporan keuangan tahun berjalan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya, laporan keuangan tahun sebelumnya harus disusun dengan anggapan jika
seandainya sudah terjadi perubahan kesatuan usaha.
B. Koreksi kesalahan
Apabila diketahui adanya kesalahan dalam laporan keuangan dan rekening-rekening,
maka kesalahan-kesalahan itu harus diperbaiki, agar catatan akuntansi sesuai dengan
keadaan sesungguhnya, sehingga data yang dihasilkan dan akan menjadi dasar dalam
pengambilan keputusan tidak menyesatkan.
56