Page 34 - Sela Nur VIka _PGSD C
P. 34
a. Di Aceh
Perlawanan meletus di daerah Cot Plieng pada bulan
Nopember 1942 di bawah pimpinan Tengku Abdul Jalil. Tiga kali
pasukan Jepang menyerang Cot Plieng. Barulah dalam
serangan yang ketiga mereka berhasil. Teuku Abdul Jalil
berhasil meloloskan diri, namun kemudian berhasil ditembak
Jepang.
b. Di Jawa Barat
Perlawanan meletus pada bulan Februari 1944 yakni di daerah
Sukamanah dekat Singaparna di bawah pimpinan K.H. Zainal
Mustafa. K.H. Zainal Mustafa tertangkap, kemudian dibunuh Jepang
dalam penjara di Jakarta.
C. Di Aceh
Perlawanan muncul lagi pada bulan Nopember 1944 yang dilakukan
oleh prajurit-prajurit Gyugun di bawah pimpinan Teuku Hamid. la
bersama satu peleton anak buahnya melarikan diri ke hutan
kemudian melakukan perlawanan. Untuk menumpas pemberontakan
ini, Jepang melakukan siasat yang licik, yakni menyandera seluruh
anggota keluarganya. Dengan cara ini akhirnya Teuku Hamid
menyerah dan pasukannya bubar.
d. Di Blitar
Perlawanan meletus pada tanggal 14 Februari 1945 di bawah
pimpinan Supriyadi, seorang Komandan Pleton | Kompi III dari
Batalion II Pasukan PETA di Blitar. Perlawanan di Blitar
ini merupakan perlawanan terbesar pada masa pendudukan Jepang.
Jepang berhasil menumpasnya dengan cara membujuk anggota PETA agar kembali ke
asrama mereka. Sesudah itu, senjata mereka dilucuti. Mereka disiksa, kemudian diadili di
Jakarta. Beberapa orang dijatuhi hukuman mati dan yang lain dijatuhi hukuman penjara.
Nasib Supriyadi tidak dapat diketahui. la tidak turut diadili. Mungkin ia tertangkap dan
langsung dibunuh.