Page 103 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 103
Tes ERA dilakukan dengan cara melakukan biopsi dinding rahim dan dianalisa secara molekuler. Tes
ERA menganalisis tingkat ekspresi 236 gen yang terkait dengan status penerimaan dinding rahim
menggunakan sekuensing RNA yang diambil dari jaringan dinding rahim. Dari hasil analisa tersebut, dapat
diketahui tingkat reseptifitas/respon dan penerimaan dinding rahim terhadap embrio yang akan ditransfer.
Perlu diketahui bahwa tingkat reseptifitas dinding rahim berbeda pada setiap waktu dalam siklus
menstruasi wanita subur.
Manfaat tes ERA:
Mengidentifikasi dan merekomendasikan waktu terbaik untuk trasnfer embrio. Transfer embrio
pada waktu yang tepat akan meningkatkan peluang keberhasilan proses implantasi embrio pada
dinding rahim.
Mendeteksi profil ekspresi gen yang terkait dengan tingkat penerimaan endometrium terhadap
embrio secara tepat dan akurat.
Meningkatkan angka kehamilan.
Tes ERA diperuntukkan bagi:
Wanita yang mengalami kegagalan implantasi berulang.
Wanita dengan uterus normal secara morfologis dan ketebalan endometrium normal
(≥6mm), tetapi tidak dapat hamil.
Wanita yang memiliki sedikit embrio yang tersedia untuk ditransfer sehingga perlu
memaksimalkan peluang kesuksesan implantasi untuk setiap embrio.
Keberhasilan implantasi dengan penerapan tes ERA sangat signifikan bila dibandingkan dengan
implantasi embrio tanpa penerapan tes ERA. Hal itu terjadi karena kemajuan teknologi microarray yang
mampu untuk mendeteksi secara akurat periode jendela untuk implantasi embrio(window of
implantation/WOI). Periode jendela untuk implantasi(window of implantation/WOI) merupakan waktu
terbaik untuk melakukan transfer embrio karena dinding rahim dalam kondisi reseptif(sangat responsif
untuk terjadi penempelan embrio). Kondisi embrio dalam kaitannya dengan periode jendela implantasi
6
digambarkan sebagai berikut .
[98]