Page 99 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 99
sperma akan menembus membran oosit. Enzim yang terdapat pada kepala sperma akan dilepaskan ke
dalam oosit dan menyebabkan peningkatan kadar kalsium di dalam oosit. Peningkatan kadar kalsium
tersebutlah sangat penting dalam proses pembuahan dan perkembangan embrio.
Bila sperma dan oosit berada pada kondisi yang kurang optimal(misalnya oosit kurang matang atau
kepala sperma tidak memiliki akrosom), proses stimulasi dan metabolisme tidak dapat berjalan secara
alamiah. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kegagalan dalam proses pembuahan dan selanjutnya
mengganggu proses perkembangan embrio. Pada kondisi seperti ini, sangat dibutuhkan proses aktivasi
oosit secara buatan.
Proses aktivasi oosit dilakukan sebelum sperma diinjeksikan ke dalam oosit (sebelum ICSI) dengan
menggunakan beberapa medium aktivator atau dengan memberikan arus listrik selama kurang lebih 10
detik pada sel telur. Teknik ICSI memang telah terbukti meningkatkan angka pembuahan secara siginifikan
hingga mencapai 60-70%. Akan tetapi, pada beberapa kasus dapat terjadi kegagalan total dalam proses
fertilisasi dengan teknik ICSI (sekitar 2-3% dari keseluruhan siklus ICSI). Setelah diteliti, salah satu
penyebab utama kegagalan pembuahan dengan siklus ICSI adalah karena ketidakmampuan sperma untuk
mengaktivasi oosit. Karenanya, diperlukan aktivasi buatan pada oosit untuk meningkatkan angka
keberhasilan pembuahan. Beberapa jenis medium aktivator yang biasa digunakan yaitu PLC-zeta (masih
memerlukan penelitian lebih lanjut), calcium ionophore, ionomycin, dan strontium chloride.
Dengan demikian bahwa tujuan utama aktivasi buatan pada oosit adalah untuk meningkatkan kadar
kalsium secara konstan seperti pada proses pembuahan alami, sehingga dapat memberikan hasil
pembuahan dan perkembangan embrio yang lebih baik pada program bayi tabung.
[94]