Page 21 - e-modul fiqih
P. 21

Semester Ganjil  I MTs Bustanul ‘Ulum






                                 f)  Kaki binatang yang akan disembelih dipegang kuat-kuat atau diikat,

                                     kepalanya ditekan ke bawah agar tanduknya menancap ke tanah.


                                 g)  Mengucap basmalah, kemudian alat penyembelihan digoreskan pada

                                     leher binatang yang disembelih sehingga memutuskan, jalan makan

                                     dan    minum,  pernafasan  serta  urat  nadi  kanan  dan  kiri  pada  leher


                                     binatang.

                             2)  Secara Mekanik


                                        Cara  ini  menggunakan  mesin  dan  alat-alat  modern.  Cara

                                 menyembelih binatang dengan cara ini pada dasarnya sama dengan cara


                                 tradisional, yakni:

                                 a)  Mempersiapkan  peralatan  alat  penyembelihan  atau  pisau  yang


                                     digerakkan oleh mesin terlebih dahulu.

                                 b)  Sebelum  disembelih,  binatang  dibuat tidak  sadarkan  diri  (pingsan)


                                     terlebih  dahulu.  Hal  ini  dimaksudkan  untuk  mengurangi  rasa  sakit

                                     yang dirasakan oleh binatang saat penyembelihan.

                                 c)  Dengan  mengucap  basmalah,  binatang  yang  telah  pingsan tersebut


                                     disembelih  dengan  alat  penyembelihan  yang  telah  disiapkan

                                     sebelumnya.


                                 d)  Setelah  darahnya  selesai  mengalir,  kemudian  binatang  dikuliti  dan

                                     dipotong-potong dagingnya


                          b.  Cara Menyembelih Binatang Dalam Keadaan Ghairu Maqdur Alaih

                                   Binatang yang termasuk ghairu maqdur alaih adalah binatang buruan


                             dan binatang ternak yang karena suatu hal menjadi liar atau sebab darurat lain

                             yang dihukumi seperti binatang buruan. binatang dalam keadaan seperti ini


                                                         IX




                        IX                               Fiqih Ibadah                          25
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26